REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi Thohir mengatakan, progres pengerjaan PLTU Batang mencapai 30 persen. Tokoh yang akrab disapa Boy itu mengaku baru saja meninjau pembakit listrik berdaya 2X1.000 megawatt (MW) yang terletak di kabupaten Batang, Jawa Tengah, tersebut.
"Terakhir saya ke sana, pekerjaan fisik berjalan dengan baik," ujar Boy kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/4).
Proyek PLTU Batang dikerjakan oleh PT Bhimasena Power Indonesia. PT BPI merupakan perusahaan joint ventura tiga konsorsium antara lain Electric Power Development Co Ltd (J-Power), PT Adaro Power, yang seluruhnya adalah dimiliki Adaro Energy dan Itochu Corporation (Itochu).
Boy mengaku tidak mengalami kendala yang berarti dalam kerja sama tersebut. "Kita kalau partner dengan Jepang, awalnya susah, ke depan berjalan dengan baik," tutur Boy.
Pengerjaan proyek PLTU Batang secara resmi dimulai pada Juni tahun lalu dan ditargetkan beroperasi secara komersil pada 2019. Total investasi proyek tersebut mencapai 4,2 miliar dolar AS.
Khusus Adaro sendiri, kata Boy, siap terus berpartisipasi dalam tender-tender yang dilakukan oleh PLN. Adaro menurutnya tidak hanya mengincar PLTU tapi juga pembangkit yang menggunakan energi terbarukan.
Ia menegaskan mimpi Adaro membangun pembangkit dengan berkapasitas 5.000 MW di seluruh Tanah Air. "Tetapi tentunya tergantung kebutuhan. Kalau yang di Kalimantan dimulai dari 2X100 MW, di Sumatra Selatan bisa 600 MW, di pulau Jawa yang besar-besar," tuturnya.