Sabtu 22 Apr 2017 17:40 WIB

DIY Diharap Jadi Sentra Industri Kreatif di Indonesia

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Peserta pameran industri kreatif menunjukan hasil kerajinannya dalam pameran produk ungulan di Kementerian Perindustrian.
Foto: Republika/Prayogi
Peserta pameran industri kreatif menunjukan hasil kerajinannya dalam pameran produk ungulan di Kementerian Perindustrian.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- DIY diharapkan menjadi sentra industri kreatif Indonesia. Itu sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi pada rapat terbatas di Istana Negara, Kamis (20/4), bahwa Yogyakarta dikuatkan sebagai bagian dari sentra industri kreatif Indonesia.

‘’Oleh karena itu menjadi sangat tepat apabila Ibu GKR Mangkubumi menyelengarakan  jambore AKU  (Asosiasi Kelompok UPPKS- Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) pertama diselenggarakan di Yogyakarta,’’ kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada acara pembukaan Jambore AKU pertama di Alun-alun Utara Yogyakarta, Sabtu (22/4).

Menurutnya, Yogyakarta pelaku industri kreatifnya sudah luar biasa, senimannya juga luar biasa, kontribusi dunia pendidikan juga luar biasa. Selain itu, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) DIY nomor dua tertinggi setelah Jakarta. ‘’Kalau IPM tinggi ditambah dengan pelaku industri kreatif yang tinggi serta produksi seni dan budaya dan wisata sangat tinggi, semua akan menjadi potensi yang sangat besar untuk penguatan industri kreatif di Indonesia,’’ tuturnya.

Sehingga, kata Khofifah, kalau daerah lain ingin melihat pengembangan industri kreatif bisa belajar di Yogyakarta. Ia berharap ketika pelaku UUPKS mengikuti jambore AKU pertama di Yogyakarta, di samping bertemu buyer dan membangun jejaring, juga  mendapatkan nilai tambah yakni melihat bagaimana inovasi dan kreasi dalam membangun usaha mikro.

‘’Di samping itu, peserta jambore AKU ini kan mungkin sebagian besar pelaku usaha mikro, kecil. Maka akan menjadi bagian penting bila hulu hilir bersambung. Mereka bisa mendapatan raw material yang bagus dan akan bisa menyiapkan produk yang kualitatif, bisa menjaga quality of control, bisa menjaga kontinuitas dan kuantitas. Sehingga bisa menembus pasar dunia secara bertahap,’’ kata Khofifah pada wartawan, di sela-sela meninjau produk dari UPPKS yang diikuti sebanyak 70 stand ini.

Sementara itu Ketua Umum AKU GKR Magkubumi mengatakan Yogyakarta menjadi gudang ekonomi kreatif. Karenanya ia berharap agar semua lintas sektor dari pemerintah, masyarakat badan usaha bisa bersama-sama mendampingi agar industri kreatif di DIY tumbuh dan berkembang ‘’Sehingga hal ini bisa saling bersinergi bersama untuk mewujudkan harapan industri kreatif ada di DIY,’’ anak sulung Sultan HB X ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement