Jumat 21 Apr 2017 03:15 WIB

BI Proyeksi Konsumsi Masyarakat Melorot di Kuartal I 2017

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ani Nursalikah
Pedagang sedang melayani pembeli di pasar tradisional.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pedagang sedang melayani pembeli di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia melihat ada penurunan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal pertama 2017. Hal ini memberikan tekanan pada pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang sebelumnya sudah menunjukkan pemulihan.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menjelaskan pertumbuhan konsumsi masyarakat akan sedikit di bawah 4,9 persen, angka yang dipatok BI sebelumnya. Angka ini sekaligus lebih rendah dari pertumbuhan konsumsi di kuartal keempat 2016 lalu sebesar lima persen.

Dody menyebutkan, perlambatan konsumsi masyarakat ini disebabkan kelesuan sejumlah penjualan ritel yang merepresentasikan menurunnya penerimaan di level rumah tangga. "Yang sedikit menurun karena dampak dari 2016 perekonomian yang sedikit di bawah perkiraan," ujar Dody di Bank Indonesia, Kamis (20/4).

Meski begitu, penurunan penerimaan ini dianggap akan mulai membaik di kuartal kedua tahun ini lantaran harga komoditas juga sudah mulai naik sejak akhir 2016. Ia menilai, perbaikan pertumbuhan sebetulnya tinggal menunggu seiring efek naiknya harga komoditas.

"Kita hanya menunggu dampaknya terhadap komoditas tersalur kepada konsumsi. Sekarang sudah terlihat di investasinya," jelas dia.

Dody menambahkan, survei yang dilakukan BI memang menunjukkan penjualan ritel sedang menurun. Penjualan motor juga terlihat menurun dan penjualan ritel modern juga menunjukkan perlambatan yang sama di kuartal pertama tahun ini.

"Kita masih melihat beberapa indikator lainnya misal semen yang menunjukan investasi dan konsumsi itu naik. Tren kepda pelemahan itu mungkin ada," katanya.

Selain itu, harga yang diatur pemerintah atau administered prices juga diyakini memberikan dampak terhadap inflasi yang berujung pada lemahnya daya beli masyarakat.

Sementara itu, pemerintah yakin pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di kuartal pertama 2017 bisa tembus 5,0 persen. Meski sebelumnya, Bank Indonesia (BI) sempat memproyeksikan pertumbuhan PDB kuartal I akan bertahan di bawah 5,05 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama ini masih bertumpu pada kinerja perdagangan yang di Januari lalu mulai menunjukkan pemulihan. Darmin menyebutkan faktor cuaca ikut memberikan andil terhadap dorongan pertumbuhan ekonomi. Alasannya, musim panen tahun ini mulai bergeser ke kuartal I, di saat tahun lalu berada di kuartal II.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement