Kamis 20 Apr 2017 08:15 WIB

Dolar AS Kembali Menguat Setelah Turun Tajam

 Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (19/4) atau Kamis (20/4) pagi WIB), setelah turun ke posisi terendah dalam tiga minggu di sesi sebelumnya.

Ketegangan geopolitik yang terus meningkat di Semenanjung Korea telah mendorong permintaan pasar terhadap mata uang safe haven seperti yen Jepang pada awal pekan ini.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,73 persen menjadi 99,560 di akhir perdagangan pada Selasa (18/4), tingkat terendah dalam tiga minggu terakhir. Tanpa data ekonomi utama yang keluar pada Rabu (19/4), indeks dolar AS berbalik naik 0,23 persen dan diperdagangkan di 99,731 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0721 dolar AS dari 1,0729 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,2790 dolar AS dari 1,2841 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia merosot menjadi 0,7499 dolar AS dari 0,7558 dolar AS.

Dolar AS dibeli 108,72 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,550 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 0,9976 franc Swiss dari 0,9962 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3481 dolar Kanada dari 1,3380 dolar Kanada. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement