Senin 17 Apr 2017 15:11 WIB

70 Ribu Ton Daging akan Guyur Pasar Selama Ramadhan dan Idul Fitri

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
  Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Republika/Tahta Aidilla)
Pekerja sedang melakukan bongkar muatan daging sapi impor di gudang Bulog, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjamin pasokan daging untuk kebutuhan bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri tercukupi. Ia menyebut, saat ini Bulog memiliki stok 70 ribu ton daging impor yang sebagian besar berasal dari India.

"Stoknya ada banyak, jadi kita tidak ada kekhawatiran soal harga," ujar Enggar di kantornya, Jakarta, Senin (17/4).

Selain stok yang dimiliki Bulog, Mendag menyebut sejumlah distributor daging juga melaporkan masih memiliki cadangan yang belum digelontorkan ke pasar. Sehingga, ia memperkirakan stok yang ada saat ini lebih dari 70 ribu ton.

Terkait dengan harga, Kementerian Perdagangan telah memiliki kesepakatan dengan asosiasi pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) dan sejumlah importir daging. Harga eceran tertinggi untuk daging beku di pasaran disepakati bersama seharga Rp 80 ribu per kilogram.

Pemerintah sebelumnya telah mengeluarkan izin impor daging beku sebanyak 100 ribu ton untuk 2017. Impor dilakukan secara bertahap oleh eksportir sesuai dengan kebutuhan di dalam negeri.

Selain daging, Mendag juga memastikan stok sejumlah komoditas pangan lain dalam posisi yang aman. Ia menyebut, ada stok beras sebanyak 2,2 juta ton, gula 460 ribu ton, serta minyak goreng sebanyak 1 juta ton. "Stok ini posisinya stand by. Kalau ada kenaikan harga yang tidak wajar, stok ini dapat sewaktu-waktu kami gelontorkan ke pasar," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement