Selasa 11 Apr 2017 16:43 WIB

Industri Tekstil Tanggapi Penundaan Proyek Pembangkit Listrik di Jawa

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Pabrik tekstil di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: KBRI Roma
Pabrik tekstil di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) tak masalah dengan keputusan PLN menunda sejumlah proyek pembangkit listrik di Pulau Jawa dan mengalihkan fokus ke Indonesia timur. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan, pabrik-pabrik tekstil yang saat ini berpusat di Jawa sudah mendapat pasokan listrik yang cukup.

"Kita tidak khawatir dengan penundaan tersebut karena pasokan listrik di Jawa sudah mulai memadai, tidak ada kondisi yang darurat," kata Ade, saat dihubungi Republika, Selasa (11/4).

Karenanya, ia justru mendukung​ percepatan proyek listrik di luar Jawa. Sebab, hingga saat ini belum ada pabrik tekstil yang beroperasi di luar Jawa. "Wilayah timur belum ada pabrik tekstil karena memang proses industrilisasi itu sulit tanpa listrik," tutur Ade.

Tak hanya untuk industri besar, sambung dia, ketersediaan listrik juga akan mendorong tumbuhnya industri-industri kecil. Lebih jauh, program pembangunan pembangkit listrik di wilayah timur Indonesia juga dapat menunjang proses hilirisasi industri.

Untuk industri tekstil sendiri, Ade menyebut hingga saat ini semua pabrik ada di Jawa karena memang potensi pasar terbesar ada di pulau dengan jumlah penduduk terpadat se-Indonesia tersebut. Namun begitu, ia mengatakan, tidak mustahil jika investor mengalihkan investasinya ke wilayah Indonesia timur jika semua fasilitas pendukungnya tersedia. "Saya kira tidak hanya listrik saja, tapi juga infrastruktur pendukungnya harus dibangun."

PLN memutuskan untuk menunda proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 5 yang sebelumnya dijadwalkan bisa beroperasi pada 2019. Penundaan dilakukan karena pasokan listrik dari pembangkit yang sudah ada saat ini dinilai sudah cukup.

Adapun PLTU Jawa 5 yang berlokasi di Banten direncanakan akan memiliki kapasitas 2x1.000 megawatt. PLTU tersebut sebelumnya diklaim akan menjadi pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement