Selasa 11 Apr 2017 13:01 WIB

Pertamina EP Garap Dua Proyek Besar

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Pertamina EP
Pertamina EP

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- PT Pertamina EP akan mengembangkan dua proyek besar pada April ini. Kedua proyek tersebut yakni pengembangan gas Lapangan Matindok yang menelan biaya 692 juta dolar AS dan proyek pengembangan Lapangan Paku Gajah yang menelan biaya 139,7 juta dolar AS.

Kedua proyek tersebut masing-masing memiliki kapasitas produksi gas bumi sebesar 105 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 45 MMSCFD serta  kondesat 1.100 barel minyak per hari (BOPD).

Selain itu, satu proyek lainnya yaitu proyek Pengembangan Lapangan Jirak (EOR) yang sudah mencapai kemajuan pembangunan fisik sebesar 7,6 persen. Proyek ini ditargetkan akan rampung pada Desember 2018 dengan target tambahan produksi mencapai 2.780 BOPD.

"Diharapkan dengan on streamnya dua proyek tersebut, kami dapat melampaui target produksi yang ditetapkan sebesar 85 ribu BOPD dan target laba bersih sebesar 596 juta dolar AS", kata Nanang Abdul Manaf, PTH President Director PT Pertamina EP di Cirebon, Selasa (11/4).

Dalam menjalankan operasinya, Pertamina EP dihadapkan dengan tantangan berupa luasan wilayah kerja petambangan yang mencapai seluas 113.614 kilometer persegi. Pertamina EP juga mengelola lebih dari 300 struktur migas serta lebih dari 2.100 sumur migas aktif di seluruh Indonesia.

"Dengan potensi luasan wilayah tersebut di mana mayoritas fasilitas kami merupakan asset yang mature, kami tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menjawab tantangan tersebut agar produksi migas yang ditargetkan dapat kami penuhi," jelas Nanang.

Selain itu, proyek-proyek lainnya yang digarap Pertamina yakni Proyek Pengembangan Cikarang Tegal Pacing dengan target produksi puncak gas mencapai 14 MMSCFD dan sudah berjalan pada Maret 2017. Nanang menambahkan, pada 2014 Pertamina EP juga mendapatkan temuan eksplorasi di Sumur Piraiba di Tanjung, Kalimantan Selatan.

"Melihat potensi dari sumur Piraiba tersebut tahun ini kami masuk kegiatan seismik di Tanjung dengan target total 350KM. Kemudian kami akan menambah data seismik 2D di area Tanjung Area Barat," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement