Senin 10 Apr 2017 14:03 WIB

BKPM akan Beri Perhatian Khusus ke Investasi Migas, Ini Alasannya

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Kilang minyak/ilustrasi
Foto: desmogblog.com
Kilang minyak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan investasi di sektor migas menyumbang 20 persen dari total investasi nasional. Lembong mengatakan besarnya nilai investasi ini dikarenakan nilai proyek yang besar sehingga memperngaruhi total investasi seluruhnya.

Di sektor migas, kata dia, nilai satu proyek bisa mencapai Rp 100 triliun. Jika dalam satu tahun ada beberapa proyek yang berjalan di sektor migas maka nilai yang terakumulasi sangat besar. Total nilai investasi di sektor migas tahun ini ditargetkan mencapai Rp 678 triliun. Dari target ini, Lembong mengatakan perlu perhatian khusus dan menjaga agar proyek-proyek investasi di sektor migas tetap jalan.

"Jadi memang di sektor migas itu satu proyek bisa sampai puluhan triliun. Jadi kita harus memberikan perhatian khusus untuk menjaga kelangsungan proyek investasi di migas," ujar Lembong di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (10/4).

Lembong mengatakan untuk bisa mencapai target yang dipasang pada sektor migas, pemerintah fokus untuk mempertahankan dan menjaga investasi yang sudah ada. Ia mengatakan jika proyek-proyek sektor migas tersebut tak dikawal maka akan sangat berdampak pada total investasi nasional. "Sementara ini kita di migas fokusnya mempertahankan dan menjaga yang sudah ada, jangan sampai ada yang batal. Kalau ada yang batal itu puluhan triliun bolongnya, kan itu buruk sekali dampaknya kepada realisasi," ujar Lembong.

Data BKPM mencatat, total penanaman modal dalam negeri pada 2016 di sektor listrik dan gas menyumbang 19,7 persen atau sekitar Rp 11,5 triliun. Sedangkan pada penanaman modal asing tercatat sektor listrik dan gas menyumbang 11,5 persen atau 900 ribu dolar AS.

Sedangkan pada sektor pertambangan, tak ada penanaman modal dalam negeri. Seluruh investasi pada sektor tambang minyak berasal dari modal asing. Tambang minyak menyumbang sekitar 14,5 persen atau 1,1 miliar dolar AS pada 2016 kemarin. Secara total, nilai investasi baik modal asing maupun modal dalam negeri pada sektor pertambangan di 2016 menyumbang 11,3 persen atau sekitar Rp 17,9 triliun. Sedangkan sektor listrik dan gas menyumbang 14,5 persen atau Rp 23,1 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement