Senin 10 Apr 2017 10:09 WIB

IHSG Menguat ke Level 5.673

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja melintas didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja melintas didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menguat di awal perdagangan pekan ini sebesar 19 poin di level 5.673. Kenaikan tersebut menjadi rebound bagi IHSG setelah pada akhir pekan lalu ditutup anjlok akibat serangan rudal Amerika Serikat ke Suriah.

Analis NH Korindo Bima Setiaji mengestimasi IHSG mulai memasuki fase sideways cenderung melemah, dengan support range 5.639-5.624 dan resistance range 5673-5692. ''Dari global perspektif, AS telah melancarkan serangan militer pertama di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap Suriah,'' ucap Bima, saat dihubungi, Senin (10/4).

Disisi lain, lanjut dia,data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan tingkat pengangguran AS pada Maret 2017, secara tak terduga turun ke level terendah dalam hampir satu dekade. Angka menunjukkan sebesar 98 ribu, sementara perkiraan median bertengger di angka 180 ribu dari survei Bloomberg terhadap para ekonom. 

Dari domestik, Bank Indonesia (BI) mencatat peningkatan nilai cadangan devisa per akhir Maret 2017. Pada periode itu cadangan devisa mencapai 121,8 miliar dolar AS, naik 1,9 miliar dolar AS, dibanding posisi akhir Februari 2017 yang sebesar 119,9 miliar dolar AS. 

''Posisi cadangan devisa maret 2017 ini mendekati rekor tertinggi Indonesia,'' ujarnya.

Ditambah lagi, lanjut Bima, arus modal asing yang masuk ke pasar finansial dalam negeri (capital inflow) sejak Januari hingga awal April 2017 mencapai Rp 79,1 triliun. Sehingga menunjukkan keyakinan investor asing terhadap Indonesia terus meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement