Jumat 07 Apr 2017 19:13 WIB

Pertamina Gelar Operasi Pasar Atasi Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Budi Raharjo
Elpiji 3 kg
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Elpiji 3 kg

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menggelar operasi pasar untuk menindaklanjuti isu yang beredar terkait warga yang kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi di wilayah Jakarta. Harga jual yang diberlakukan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) pangkalan Rp 16 ribu.

Area Manager Communication and Relations JBB, Yudi Nugraha menuturkan, tim dari Pertamina memang segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan peninjauan. Namun, dari hasil pantauan lapangan, kata dia, tidak terlihat adanya antrean dan dari sisi penjualan tidak menunjukkan grafik yang signifikan.

"Selain operasi pasar, Pertamina sudah memberikan alokasi tabung fakultatif (tambahan) sejumlah 402.840 tabung atau 1.208 MT untuk wilayah Jakarta," kata dia dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (7/4).

Pelaksanaan operasi pasar tersebut, kata Yudi, dilakukan sejak 4 sampai 6 April di beberapa titik lokasi di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Masing-masing titik dialokasikan 560 tabung. "Setiap konsumen hanya diperbolehkan membeli maksimal dua tabung," kata dia.

Selain elpiji 3 kg bersubsidi, pihaknya juga mendistribusikan elpiji non-PSO yang terdiri dari elpiji Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg. Distribusi elpiji di wilayah Jakarta didukung oleh agen non-PSO yang berjumlah 45 agen dan outlet elpiji non-PSO sejumlah 7.733 outlet. Khusus untuk elpiji non-PSO, rata-rata pengisian sebanyak 228 mt tiap bulan.

Perusahaan pelat merah itu juga sudah menambahkan sablon peringatan di tabung elpiji 3 kg dengan tulisan "Hanya untuk masyarakat miskin" yang bertujuan untuk mencegah pihak-pihak yang tidak sesuai kategori yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Apabila ada indikasi penyelewengan elpiji 3 kg bersubsidi, masyarakat dapat langsung melapor ke kepolisian setempat, pemerintah daerah, Hiswana Migas, atau ke Pertamina melalui Pertamina Contact Center di nomor telepon 1-500-000," ujar dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement