REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengajak nahdliyin turut serta terjun ke bisnis transportasi online (daring). Hal itu diungkapkan saat menghadiri Sarasehan Pengembangan Ekonomi Umat dan Kemaritiman PBNU.
"Misal nahdliyin ada seribu, dikali lima saja sudah lima ribu," kata Budi menggambarkan potensi nahdliyin sukses di bisnis transportasi daring, Kamis (6/4).
Ia menerangkan, transportasi daring itu sendiri merupakan bisnis yang akan bekerjasama dengan Koperasi. Karenanya, Koperasi itu nantinya akan membawahi pengemudi-pengemudi, yang jika jadi diisi nahdliyin.
Namun, penjelasan Budi Karya sempat terselak keingintahuan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj. Said merasa, kegiatan transportasi daring itu terlihat begitu tidak teratur.
"Tapi kok terkesan liar ya itu Pak," ujar Said yang ada di sebelah Budi.
Setelah itu, Budi pun menjelaskan, transportasi daring itu terkesan liar karena memang belum ingin dikontrol saja. Maka itu, ia berharap, aturan yang dibuat pemerintah nanti bisa diikuti, sehingga bisa menguntungkan semua pihak.
"Selain membantu memberikan lapangan pekerjaan, membantu pemerintah mengontrol mereka," kata Budi.