Senin 03 Apr 2017 11:00 WIB

OJK akan Panggil Para Pendiri Dapen, Ini Penyebabnya

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dana pensiun
Foto: flickr
Dana pensiun

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Industri dana pensiun (dapen) sejauh ini masih menginvestasikan dananya ke instrumen jangka pendek. Untuk itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mendorong perusahaan dana pensiun beralih ke instrumen investasi jangka panjang.

Menurut Deputi Direktur Pengawasan Dana Pensiun Program Pensiun Manfaat Pasti OJK, Nani Patria Damayanti, masih kurangnya portofolio investasi perusahaan dapen di instrumen jangka panjang dikarenakan kurangnya pemahaman para pemilik dapen mengenai hal tersebut.

"Jadi kurang pahamnya pendiri tentang dapen. ini salah satu action kita sekarang ini  yang kayaknya akan kita galakkan tahun ini, kita akan undang pendiri, memberikan sosialisasi,"ujar Nani dalam pelatihan wartawan industri keuangan non bank OJK di Bogor, akhir pekan lalu.

Ia juga mengatakan alasan mpemahaman pendiri masih kurang karena belum paham dapen harus bisa bertahan dalam jangka panjang. Untuk menjalankan usaha dapen, ada petunjuk pelaksanaan (guidance) yang ditetapkan pendiri untuk para pengurus yang berisi arahan investasi. 

Biasanya, kata Nani, dalam petunjuk itu pendiri menetapkan pengurus hanya boleh berinvestasi di saham sekian persen, reksa dana sekian persen, kemudian hanya boleh saham yang blue chip. Bahkan, ada pendiri yang hanya mau berinventasi di deposito.

"Ada pendiri yang sangat detail menetapkan di situ, saking detil, pengurus tidak bisa gerak. Jadi terbatas hanya di instrumen jangka pendek,"ungkap Nani.

Selain itu, perusahaan dapen juga ditargetkan menghasilkan investasi hasil pengembangan sebanyak 12 persen. Aturan tersebut membuat pengurus khawatir berinvestasi di instrumen jangka panjang karena apabila ke saham dan instrumen pasar modal lainnya ditakutkan sempat turun. Apalagi pengurus dapen hanya diangkat selama masa jabatan singkat yakin tiga hingga lima tahun.

Padahal menurut Nani penilaian pengurus seharusnya tidak ditarget dengan cara demikian. Sasaran target jangan dijadikan penilaian kinerja. Hal tersebut menyebabkan perusahaan dapen yang seharusnya investasi ke SBN atau obligasi malah hanya ke deposito.

Oleh karena itu OJK akan memanggil para pendiri dapen untuk memberikan pemahaman. Sebelumnya sosialisasi ini sudah dilakukan namun bukannya pendiri yang datang, malah para pengurus sehingga maksud OJK tidak tersampaikan. Pendiri akan diberi pemahaman jangan menajdikan penilaian kinerja pengurus itu berdasarkan pencapaian akhir tahun saja.

Pengurus akan ditekankan mencari penilaian dengan cara yang lain. Misalnya yang penting dalam 1 tahun funding ratio bertahan dengan nilai tertentu. OJK juga sedang mengkaji apa yang bisa memberikan panduan buat pemberi kerja sebagai alat pengukur kinerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement