REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (HSG) di Bursa Efek Indonesia, Jumat (17/3), ditutup melanjutkan penguatan menjadi ke posisi 5.540 poin menembus rekor tertinggi baru. IHSG BEI ditutup naik 22,19 poin atau 0,40 persen menjadi 5.540,43 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 4,81 poin (0,52 persen) menjadi 922,89 poin.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat, mengatakan, bahwa investor yang kembali melakukan aksi beli terutama pada saham-saham berkapitalisasi kembali mendorong IHSG menguat lebih tinggi dan menembus level tertinggi baru. “Saham-saham 'big caps' menjadi penggeraknya," kata Reza, Jumat.
Berdasarkan catatan BEI, posisi IHSG tertinggi sebelumnya berada pada level 5.523 poin pada 7 April 2015 lalu. Pada hari ini (Jumat, 17/3) IHSG berada di level 5.540 poin. Reza menambahkan, bahwa aliran dana asing yang kembali mengalir ke pasar saham domestik juga turut menjadi salah satu faktor pendorong bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan. Dalam data BEI, investor asing membukukan beli bersih atau foreign net buy sebesar Rp 2,487 triliun pada akhir pekan ini (17/3).
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan bahwa indeks sektor keuangan memimpin penguatan IHSG sedangkan indeks sektor aneka industri berbalik menjadi penekan pada akhir pekan ini. Secara teknikal, lanjut dia, IHSG mencapai area jenuh beli, itu dapat menjadi indikator negatif bagi pergerakan IHSG pada awal pekan depan (Senin, 20/3), sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak sedikit tertekan.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada Jumat (17/3) ini sebanyak 345.040 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,473 miliar lembar saham senilai Rp12,705 triliun. Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 21,65 poin (0,09 persen) ke level 24.309,93, indeks Nikkei turun 68,55 poin (0,35 persen) ke level 19.521,59, dan Straits Times menguat 5,86 poin (0,19 persen) posisi 3.169,3.