REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS berakhir lebih rendah terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (15/3) atau Kamis (16/3) pagi WIB, setelah keputusan Bank Sentral AS, Federal Reserve (Fed), menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya dalam tiga bulan.
"Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar tenaga kerja dan inflasi, bank sentral memutuskan untuk menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal fund sebesar 25 basis poin menjadi 0,75-1,0 persen," komite pembuat kebijakan Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan dua hari pada Rabu (15/3).
Para analis mengatakan bahwa sejak kenaikan suku bunga secara luas telah diperkirakan oleh pasar, investor tetap berhati-hati tentang kenaikan suku bunga berikutnya tahun ini, mengingat ketidakpastian kebijakan fiskal pemerintahan Trump.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,65 persen menjadi 101,040 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0683 dolar AS dari 1,0620 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2261 dolar AS dari 1,2164 dolar AS di sesi sebelumnya.
Dolar Australia naik menjadi 0,7657 dolar AS dari 0,7568 dolar AS. Dolar AS dibeli 113,87 yen Jepang, lebih rendah dari 114,66 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS jatuh ke 1,0031 franc Swiss dari 1,0092 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3369 dolar Kanada dari 1,3485 dolar Kanada.