REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Februari 2017, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terdepresiasi sebesar 0,18 persen dengan tingkat terendah rata-rata nasional kurs tengah sebesar Rp13.336,70 per dolar AS.
Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, mengatakan tingkat terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar AS terjadi pada minggu keempat Februari 2017 yang mencapai Rp13.336,70 per dolar AS.
"Sedangkan menurut provinsi, tingkat terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan yang mencapai Rp13.416,67 per dolar Amerika pada minggu pertama Februari 2017," kata Suhariyanto.
Sementara terhadap dolar Australia, nilai tukar rupiah juga terdepresiasi. Tercatat, depresiasi sebesar 1,81 persen dimana tingkat terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara yang mencapai Rp 10.289,65 per dolar Australia pada minggu ketiga Februari 2017.
Tingkat terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia terjadi pada minggu keempat Februari 2017 yang mencapai Rp 10.213,87 per dolar Australia. Rupiah terdepresiasi 0,25 persen terhadap yen Jepang pada Februari 2017. Tingkat terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap yen Jepang terjadi pada minggu kedua Februari 2017 yang mencapai Rp 117,98 per yen Jepang.
Berdasarkan provinsi, tingkat terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Maluku Utara yang mencapai Rp 119,85 per yen Jepang pada pekan kedua Februari 2017. Namun, rupiah tercatat mengalami apresiasi sebesar 1,35 persen terhadap euro dengan tingkat tertinggi rata-rata nasional pada pekan keempat sebesar Rp 14.086,03 per euro.
Sementara menurut provinsi, tingkat tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Papua yang mencapai Rp13.899,13 per euro pada pekan keempat Februari 2017.