REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan serapan gabah hasil panen petani yang dilakukan oleh Bulog secara nasional pada musim hujan saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Kegiatan serapan gabah pada dua minggu lalu rata-rata hanya 2.000 ton per hari, dan kini meningkat mencapai 14 ribu ton per hari," kata Amran Sulaiman disela kunjungan kerja dalam rangka panen raya padi di Desa Kaliwuluh Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar, Rabu (9/3) petang.
Menurut Amran, kegiatan serapan gabah hasil panen petani yang dilakukan oleh Bulog di lapangan sudah tidak ada masalah, karena sekarang sudah mengalami peningkatan sekitar 700 persen dibanding dua pekan sebelumnya.
Mentan mengatakan kunjungan kerja di Karanganyar karena ada permasalahan yang perlu dicari solusinya, yakni harga gabah di bawah standar. Arahan dari Presiden, kata dia, permasalahan di lapangan di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), karena dampak curah hujan terlalu tinggi, panen bersamaan jumlah cukup besar, produksi meningkat, stok baik.
"Harga stabil menunjukkan semua penggilingan gudang-gudang kecil penuh dengan stok beras," kata Mentan.
Oleh Karena itu, Presiden mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres). Enam bulan ke depan akan dibentuk tim yang antara lain berasal dari Kementan, Bulog dan pihak terkait untuk menyerap dengan harga Rp 3.700 per kg gabah kering panen (GKP). "Kami minta waktu tambahan hari Sabtu dan Minggu untuk tetap bekerja selama enam bulan Bulog akan menyerap gabah hasil panen petani," kata Mentan.
Menurut Mentan, karena gudang Bulog di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur semuanya penuh untuk menyimpan stok beras. Karena itu, gudang disewa melalui Bulog untuk menyimpan gabah hasil panen petani.
"Gabah hasil panen yang agak basah, kita bermitra dengan penggilingan sebanyak 183 unit di seluruh Indonesia. Kami butuh penyerapan gabah rata-rata 20 ribu ton per hari," kata Mentan.
Namun, kata Mentan, pihaknya menargetkan untuk penyerapan pada musim panen rata-rata berkisar 20 ribu hingga 30 ribu ton per hari. Sementara, Presiden meminta target mencapai empat juta ton.
Direktur Perum Bulog Sumber Daya Manusia dan Urusan Umum Wahyu Suparyono mengatakan Bulog sebagai operator yang harus melaksanakan Instruksi Presiden (Impres) No.5/2015 dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan). Bulog akan menyerap gabah hasil panen petani sebanyak-banyaknya. Meskipun, kata dia, target di wilayah Jateng hanya 500 ribu ton per tahun, tetapi Bulog akan menyerap gabah petani sebanyak-banyaknya sesuai HPP. "Kami serap jika ada kendala laporkan kepada saya. Kami akan buka semua wilayah Divre Bulog, pada hari Sabtu dan Minggu untuk menerima gabah petani," kata Wahyu.