Senin 02 Jun 2025 15:39 WIB

BPS: Realisasi Luas Panen Padi Turun 3,22 Persen pada April 2025

Penurunan luas panen ini diikuti oleh penurunan produksi padi.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolandha
Prajurit Kodim 1715/Yahukimo dikerahkan bantu petani panen padi.
Foto: Korem 172/PWY
Prajurit Kodim 1715/Yahukimo dikerahkan bantu petani panen padi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi luas panen padi pada April 2025 mencapai 1,65 juta hektare. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan angka ini turun 3,22 persen dibanding April 2024 yang sebesar 1,71 juta hektare.

"Penurunan luas panen ini diikuti oleh penurunan produksi padi. Diperkirakan produksi padi pada April 2025 mencapai 9,09 juta GKG, atau turun 2,68 persen dibandingkan April tahun lalu," ujar Pudji saat konferensi pers Berita Resmi Statistik (BRS) di Kantor BPS, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Baca Juga

Pudji menjelaskan produksi beras untuk konsumsi pangan masyarakat padaApril 2025 diperkirakan mencapai 5,23 juta ton, atau turun 2,68 persen dibandingkan April tahun lalu. Pudji mengatakan produksi beras subround I (Januari–April) 2025 mencapai 14,01 juta ton atau meningkat sebesar 26,54 persen dibandingkan subround I 2024.

"Potensi luas panen padi tiga bulan setelahnya (Mei–Juli 2025) diperkirakan mencapai 2,64 juta hektare atau mengalami penurunan seluas 0,04 juta hektare. Sekitar 1,66 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ucap Pudji. 

Dengan demikian, sambung Pudji, potensi luas panen padi periode Januari-Juli 2025 diperkirakan mencapai 7,14 juta hektare, atau meningkat seluas 0,88 juta hektare (14,01 persen) dibandingkan Januari-Juli 2024. Selain itu, BPS juga memperkirakan produksi beras periode Mei–Juli 2025 mencapai 7,75 juta ton, atau turun 1,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

"Produksi beras untuk periode Januari-Juli 2025 sendiri diperkirakan meningkat, yaitu mencapai 21,76 juta ton beras, atau naik 14,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," lanjut Pudji. 

Pudji menambahkan angka realisasi bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan angka potensi. Hal ini bergantung pada kondisi pertanaman padi sepanjang Mei-Juli tahun ini.

BPS, lanjut Pudji, turut mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Mei 2025 yang mencapai 121,15 atau naik 0,07 persen dibanding April 2025. Pudji menyebut peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,24 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) turun lebih dalam, sebesar 0,31 persen.

"BPS juga mencatat kenaikan rata-rata harga beras baik ditingkat grosir maupuneceran, masing-masing sbesar 0,05 persen dan 0,20 persen (mtm). Berbanding terbalik, rata-rata harga beras ditingkat penggilingan turun tipis 0,01 persen (mtm)," kata Pudji. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement