Selasa 07 Mar 2017 08:19 WIB

Kementan Targetkan Luas Tanam Maret Bertambah

Amran Sulaiman
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Amran Sulaiman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan luas tambah tanam (LLT) padi pada Maret tahun ini meningkat dibandingkan Februari. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pada Februari luas tambah tanam padi, jagung maupun kedelai di bawah target yang ditetapkan pemerintah.

"Tolong Maret (LLT) digenjot agar mencapai minimal dua juta hektare untuk padi. Jagung juga demikian," ujarnya dalam pelantikan pejabat eselon II lingkup Kementerian Pertanian.

Mentan menyebutkan, capaian luas tambah tanam untuk Februari tahun ini sebenarnya meningkat 500-600 ribu hektar dibandingkan pencapaian bulan yang sama 2016. Oleh karena itu, dia meminta para pejabat lingkup Kementan yang dilantik untuk memfokuskan kegiatan pada peningkatan luas tambah tanam baik padi, jagung maupun kedelai pada Maret 2017.

Sementara itu terkait anjloknya harga gabah di sejumlah daerah, Menteri Pertanian merencanakan untuk melakukan pemantauan langsung ke sentra produksi padi di Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jawa Barat selama 7-11 Maret 2017. Kabupaten-kabupaten yang akan ditinjau adalah kabupaten yang saat ini sedang panen dan harga gabah kering panennya (GKP) di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) antara lain Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Sukoharjo, Purworejo, Kebumen, Cilacap dan Ciamis.

Berdasarkan hasil pemantauan Kementerian Pertanian, harga GKP saat ini di sembilan kabupaten tersebut berkisar Rp 3.200-Rp 3.600 per kg di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 3.700/kg. Tujuan kunjungan kerja tersebut yakni untuk penyelamatan harga gabah petani bekerjasama dengan Bulog, PT Pertani, dan TNI agar petani tidak merugi.

Hal itu sesuai dengan Perpres 20/2017 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 48/2016 tentang Penugasan kepada Perusahaan Umum (Perum) Bulog dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional dan aturan relaksasi kadar air hingga 30 persen. "Pekerjaan kita bertambah dengan adanya Perpres baru. Selama enam bulan kita diminta membantu Bulog menangani pangan, khususnya beras," ujar Amran.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement