Selasa 07 Mar 2017 06:19 WIB

Dolar AS Menguat Didukung Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga

 Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS berakhir lebih tinggi terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (6/3) atau Selasa (7/3) pagi WIB, di tengah meningkatnya ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga bulan ini.

Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen pada Jumat (3/3) mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga dalam pertemuan kebijakan moneter bulan ini kemungkinan akan tepat, jika ekonomi berkembang sejalan dengan ekspektasi para pejabat Fed.

"Pada pertemuan kami bulan ini, Komite (Pasar Terbuka Federal) akan mengevaluasi apakah pekerjaan dan inflasi terus berkembang sesuai dengan harapan kami, jika ya maka penyesuaian lebih lanjut suku bunga federal fund kemungkinan akan tepat," kata Yellen dalam pidatonya di Klub Eksekutif Chicago.

The Fed dijadwalkan mengadakan pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada 14 dan 15 Maret. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Maret mencapai sekitar 86 persen, menurut alat FedWatch CME Group.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,10 persen menjadi 101,640 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0584 dolar AS dari 1,0606 dolar AS di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi 1,2237 dolar AS dari 1,2283 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7583 dolar AS dari 0,7592 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,95 yen Jepang, lebih rendah dari 114,03 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0120 franc Swiss dari 1,0090 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3414 dolar Kanada dari 1,3391 dolar Kanada. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement