Sabtu 04 Mar 2017 03:11 WIB

Menteri Khofifah: Bansos Nontunai Efektif Tekan Kemiskinan

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ilham
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebut program bantuan sosial non-tunai yang digulirkan pemerintah mampu menekan kemiskinan hingga 0,3 persen. Angka tersebut didapat dari hasil kajian World Bank, dimana PKH telah menjangkau 6 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

"Efektifitas Bansos Non-Tunai cukup berkontribusi besar dalam menekan jumlah penduduk miskin di Indonesia," ujar Khofifah lewat siaran pers, Jumat (3/3).  

Khofifah mengatakan, jika dilihat angka 0,3 persen memang terbilang kecil. Namun di tengah kelesuan ekonomi global jumlah tersebut cukup berarti. Angka kemiskinan, kata dia, tidak dapat turun dengan signifikan karena inflasi yang dirasakan oleh masyarakat miskin juga tinggi. 

Khofifah menerangkan, jika penerima PKH juga menerima beras sejahtera dan bantuan pangan non-tunai (BPNT) maka kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan mencapai angka 0,45 persen. "Memang, untuk mengurangi angka kemiskinan bukan suatu pekerjaan mudah, partisipasi semua pihak sangat dibutuhkan. Terutama pemerintah daerah lewat dukungan APBD,” katanya. 

Khofifah mengungkapkan, penyaluran bansos non-tunai merupakan penerapan strategi nasional keuangan inklusif yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada akhir  2016, lalu. Pemerintah menargetkan indeks keuangan inklusif mencapai 75 persen tahun 2019 mendatang dari sebelumnya yang hanya 36 persen. 

Khofifah menerangkan, keuangan inklusif membuat penduduk, khususnya kelompok masyarakat miskin terhubung dengan peluang ekonomi. Minimnya akses pada layanan jasa keuangan membatasi kemampuan seseorang untuk meningkatkan taraf hidupnya. 

Menurutnya, banyak manfaat sosial yang diperoleh jika bantuan sosial disalurkan secara non-tunai. Selain meningkatkan taraf hidup dan aksesibilitas lembaga keuangan, masyarakat juga diajarkan untuk menabung.

Khofifah mengatakan, pada 2017 ini ditargetkan sebanyak tiga juta keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di 98 kota dan 200 kabupaten akan menikmati aksesibilitas perbankan akhir tahun ini. Kemudian sebanyak 1,2 juta KPM di 44 kota juga telah menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Tahun 2018 Kemensos akan mendorong Bappenas untuk menambah jumlah KPM hingga 9 juta. Jika terwujud maka kontribusi terhadap penurunan kemiskinan bisa mencapai 0,75 persen," ujarnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement