Jumat 03 Mar 2017 12:44 WIB

Cabai Kering Impor Masuk ke Pasar Tradisional Kota Malang

Rep: Christiyaningsih/ Red: Nur Aini
Pedagang menunjukkan cabai impor, ilustrasi
Foto: Republika/Lilis Handayani
Pedagang menunjukkan cabai impor, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Cabai kering impor mulai masuk ke pasar-pasar tradisional di Kota Malang. Berdasarkan pantauan Republika.co.id, cabai kering impor dapat ditemui di Pasar Merjosari. Cabai-cabai merah kering tersebut dijual lebih murah daripada harga cabai segar lokal.

Seorang pedagang bernama Saripah menuturkan cabai kering impor sudah beredar di Pasar Merjosari sejak tiga pekan lalu. "Ditawarkan keliling sales bumbu dan sayuran katanya dari Surabaya," kata Saripah saat ditemui pada Jumat (3/3) di kiosnya. Namun Saripah tak pernah menanyakan dari negara mana cabai-cabai itu diimpor.

Cabai kering tersebut ia beli seharga Rp 100 ribu per kilogram dan dijual kembali seharga Rp 120 ribu per kilogram. Harga ini lebih murah daripada cabai rawit segar lokal yang mencapai Rp 140 ribu per kilogram. "Pembeli cabai kering biasanya pemilik warung bakso atau warung makan," kata Saripah.

Di kios lain, pedagang bernama Sahrul juga menjual cabai kering impor. Bedanya, ia memperoleh cabai tersebut dari penjual di Kota Batu. Sahrul menjual cabai kering itu seharga Rp 70 ribu - 80 ribu per kilogram. "Peminat cukup banyak karena harga cabai rawit sekarang sedang mahal dan daya tahan cabai kering lebih lama," ungkap Sahrul.

Sebagaimana pembeli di kios Saripah, pembeli cabai kering di kios Sahrul juga didominasi pemilik warung makan. Cabai kering impor menjadi alternatif di tengah masih melambungnya harga cabai. Soal rasa, Sahrul mengaku dari cerita konsumen rasa cabai kering pun tak kalah pedas dari cabai segar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement