Kamis 02 Mar 2017 01:38 WIB

Penyerapan Anggaran Ditjen Perhubungan Laut Ditarget di Atas 90 Persen

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono (kanan) bersama Dirut PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana (kiri) ketika meninjau Pelabuhan Sibolga, di Sibolga, Sumatera Utara, Jumat (19/8).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono (kanan) bersama Dirut PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana (kiri) ketika meninjau Pelabuhan Sibolga, di Sibolga, Sumatera Utara, Jumat (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam pelaksanaan anggaran tahun 2017 Kementerian Perhubungan mendapatkan Pagu Anggaran sebesar Rp 45,98 triliun. Terkait dengan hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan pada akhir tahun 2017 daya serap Kemenhub dapat di atas 90 persen.

Hal tersebut diyakini juga oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A Tonny Budiono yang optimistis dapat mencapai target daya serap anggaran Ditjen Perhubungan Laut di atas 90 persen dari total Pagu Anggaran sebesar Rp 11,56 triliun.

Dari anggaran Rp 11,56 triliun itu diperuntukkan untuk penyelenggaraan kegiatan di bidang lalu lintas dan angkutan laut sebesar Rp 3,96 triliun, bidang pelabuhan dan pengerukan sebesar Rp 2,3 triliun, bidang perkapalan dan kepelautan sebesar Rp 68,9 miliar, bidang kenavigasian sebesar Rp 1,48 triliun, bidang kesatuan penjagaan laut dan pantai sebesar Rp 111,4 miliar serta dukungan manajemen dan teknis lainnya sebesar Rp 3,6 triliun.

Sementara untuk kegiatan yang menjadi prioritas di tahun 2017 ini antara lain lanjutan pembangunan kapal perintis 50 unit, lanjutan pembangunan kapal semi kontainer 15 unit, dan lanjutan pembangunan kapal ternak 5 unit. Berikutnya, penyelenggaraan angkutan penumpang perintis 96 trayek, penyelenggaraan angkutan barang tol laut 13 trayek, penyelenggaraan angkutan kapal ternak 1 trayek, penyelesaian pembangunan fasilitas pelabuhan (KDP) 62 lokasi, pengerukan alur pelayaran 9 lokasi.

Ada pula lanjutan pembangunan kapal kenavigasian 15 unit, pembangunan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran 67 Unit, pengadaan dan pembangunan fasilitas telkompel 7 Unit, serta kegiatan sertifikasi termasuk sistem informasi sertifikat pelaut dan buku pelaut.

Hingga 26 Februari 2017, dari total 776 paket kegiatan yang dikontrakkan senilai Rp 7,87 triliun, sebanyak 134 paket sudah dalam proses lelang (21,27 persen), 169 paket sudah kontrak (55,31 persen), dan sisanya 473 paket belum dilelang (23,42 persen). "Sementara realisasi daya serap anggaran sampai dengan posisi akhir bulan Februari 2017 mencapai 7,55 persen atau senilai Rp 873,44 Miliar,” jelas Tonny.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement