Rabu 01 Mar 2017 20:12 WIB

Laba Bersih Danamon Rp 2,7 Triliun

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah (tengah), Wakil Direktur Utama Muliadi Rahardja, Direktur Vera Eve Lim (dari kiri) berbicara saat pemaparan kinerja keuangan 2016 di Jakarta, Rabu (1\3)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah (tengah), Wakil Direktur Utama Muliadi Rahardja, Direktur Vera Eve Lim (dari kiri) berbicara saat pemaparan kinerja keuangan 2016 di Jakarta, Rabu (1\3)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebelum pajak (NPBT) sebesar Rp 4,5 triliun pada 2016. Nilai itu tumbuh 39 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan, laba bersih setelah pajak (NPAT) perseroan tumbuh 12 persen menjadi Rp 2,7 triliun.

Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah mengatakan, fokus bank dalam beberapa inisiatif penting pada 2016 tercermin pada pertumbuhan positif laba bersih. Beberapa inisiatif di antaranya implementasi restrukturisasi jaringan sales and distribution, peningkatan jaringan digital, serta peningkatan kualitas layanan secara keseluruhan.

"Pada 2015, Danamon juga telah meletakkan pondasi untuk melaksanakan transformasi Danamon dan Adira Finance. Hal itu menunjukkan hasil positif baik dalam produktivitas maupun kinerja keuangan," ujarnya dalam Pemaparan Kinerja 2016 di Menara Bank Danamon, Jakarta, Rabu, (1/3). Kontribusi Adira Finance ke perseroan secara konsolidasi mencapai sekitar 35-38 persen.

Pertumbuhan laba bersih didorong pula oleh pendapatan nonbunga, disiplin dalam pengelolaan pengeluaran operasional, serta penurunan biaya kredit. Meski begitu, kinerja perbankan mikro perseroan (Danamon Simpan Pinjam/DSP) tetap tertekan.

"Bila tanpa memperhitungkan DSP, laba bersih sebelum pajak Danamon akan naik ke Rp 5,2 triliun," tambah Seow Wah.

Berbagai upaya akan dilakukan demi memulihkan bisnis DSP. Di antaranya, rasionalisasi jaringan, fokus pada collection, serta peningkatan efisiensi. "Danamon akan melanjutkan berbagai program tahun ini untuk mewujudkan kualitas layanan dan pengalaman perbankan lebih baik bagi nasabah," tuturnya.

Berdasarkan catatan Danamon, rasio biaya terhadap pendapatan (BOPO) tercatat membaik sebesar 48,8 persen di 2016 dibanding tahun sebelumnya yakni 52,0 persen. Biaya operasional turun empat persen menjadi Rp 8,6 triliun. Biaya kredit turut membaik hingga 12 persen menjadi Rp 4,4 triliun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement