Rabu 01 Mar 2017 14:50 WIB

Pertamina Bidik Dua Lapangan Migas Iran

Rep: Frederikus Bata / Red: Nur Aini
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (kanan) melihat stand Pertamina usai membuka IndoGAS 2017 ke-8 di Jakarta, Selasa (7/2).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (kanan) melihat stand Pertamina usai membuka IndoGAS 2017 ke-8 di Jakarta, Selasa (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah mendukung Pertamina mengelola lapangan minyak dan gas bumi di Iran. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar usai berkunjung ke salah satu negara pengekspor minyak itu.

Pertamina baru menyerahkan proposal berisi usulan pengembangan lapangan Ab-Teymour dan Mansouri di Iran. Arcandra datang sebagai perwakilan pemerintah demi mendukung target Pertamina tersebut.

Ia menerangkan dua lapangan tersebut memiliki cadangan minyak terbukti (proven reserve) sekitar 3 miliar barel. "Besar sekali, untuk itu kita berusaha untuk mendapatkannya. Makanya pemerintah sangat mendukung Pertamina masuk ke lapangan itu," katanya saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, di Jakarta, Rabu (1/3).

Arcandra mengatakan mengenai target tersebut, pihaknya sudah menyampaikan ke pemerintah setempat. Pertamina sedang fokus menambah pasokan minyak untuk kebutuhan nasional. "Kita sampaikan ke Presidennya, ke Menteri perminyakannya, ke Wakil Presidennya, di semua pertemuan kita sampaikan keinginan kita untuk mengelola lapangan itu," ujar tokoh yang juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina ini.

Respon pemerintah Iran, kata Arcandra, sangat positif. Dalam pengertian ada keinginan serupa untuk bekerjasama dengan Indonesia.

"Kita lihat nantinya, tapi di semua pertemuannya, termasuk dengan Menteri ICTnya, itu menteri komunikasi mereka yang menjadi LO untuk investasi di Indonesia, kita sampaikan juga, kalau bisa Pertamina mengelola lapangan tersebut," tuturnya.

Jika kerja sama ini terealisasi, Pertamina akan bekerja sama dengan perusahaan lokal. Target produksinya mencapai 300 ribu barel per hari (BPH). "Nanti kita lihat peraturannya seperti apa, kita lihat nanti step by step," ujar Arcandra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement