REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat khususnya para pelaku usaha untuk tidak menyimpang uang mereka di bank. Dana yang mereka miliki baiknya diinvestasikan untuk program pemerintah seperti pembangunan infrastruktur.
"Ini saatnya. Jangan sampai yang mengambil manfaat dan peluang itu dari luar. Kalau begitu, jangan salahkan saya, jangan salahkan pemerintah," kata Jokowi dalam sosialisasi program tax amnesty di Jakarta, Selasa (28/2).
Jokowi memastikan bahwa pelaku usaha di Indonesia sudah mengetahui peluang investasi yang ada. Peluang tersebut seharusnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia.
Terlebih saat ini perekonomian Indonesia juga dalam kondisi bagus. Pertumbuhan ekonomi yang terjaga di angka 5,02 persen, dan inflasi yang mampu ditekan hingga 3,02 persen, memperlihatkan bahwa Indonesia sedang dalam trek yang baik sebagai sebuah negara berkembang.
Perbaikan ease doing of bussines (EODB) yang digalang pemerintah juga setiap waktu semakin nak levelnya. Permasalah dwealing time yang berhasil ditekan dari tujuh menjadi tiga hari bisa menekan biaya barang menjadilebih murah. Walaupun perbaikan ini belum maksimal karena masih ada biaya lain yang sedang dikejar agar mampu meningkatkan daya saing.
Menurut Jokowi, dengan kondisi saat ini banyak negara luar sedang memantau Indonesia. Investor dari negara-negara ini pun tak sungkan bertanya mengenai proyek yang sedang dikerjakan pemerintah.
"Jangan sampai kesempatan diambil yang lain. Karena sekarang banyak negara sedang melihat kita," paparnya.
Kondisi politik dan keamanan pun dirasa sudah cukup baik dan semakin dewasa. Hal ini terlihat dari aksi yang terjadi dalam tiga bulan terakhir, di mana aksi tersebut berjalan damai. Pihak keamanan pun mampu bekerja dengan baik dengan menjaga kondisi aksi dan politik yang cukup memanas.
Hal ini bisa menjadi cerminan bahwa perpolitikan di Indonesia sudah dewasa, matang, dan tidak akan merugikan investasi yang ditanamkan di Indonesia.