Senin 27 Feb 2017 16:07 WIB

Pembelian Saham Freeport Masuk Rencana Holding Pertambangan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.
Foto: Antara
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Inalum, Winardi menjelaskan rencana pemerintah untuk menyerap saham Freeport menjadi salah satu rencana kerja pembentukan perusahaan induk atau holding pertambangan.

"Ini sudah masuk ke rencana kerja holding pertambangan," ujar Winardi saat ditemui di Kantor Menko Maritim, Senin (27/2).

Winardi menjelaskan, Inalum yang nantinya akan ditunjuk sebagai induk holding pertambangan sudah diminta oleh pemerintah untuk memaparkan struktur perusahaan dan kondisi aset. Meski belum bicara secara spesifik terkait penunjukan langsung, tetapi hal tersebut sudah dibicarakan secara informal.

"Secara resmi penunjukan langsung belum ada, tapi saya kira holding pertambangan sudah siap untuk serap divestasi saham Freeport," ujar Winardi.

Baca juga: Pemerintah Dinilai Kuat Hadapi Freeport di Arbitrase, Ini Alasannya

Winardi mengatakan nantinya struktur holding akan memadukan Inalum dan Antam. Dari dua perusahaan besar tambang tersebut memiliki komponen yang bisa dipadukan agar bisa menyerap saham dan operasional Freeport.

Winardi menjelaskan, untuk pengalaman dalam negeri Inalum mempunyai kemampuan dan pengalaman untuk mengelola. Sedangkan operasional pertambangan bawah tanah, Winardi menjelaskan PT Aneka Tambang (Antam) memiliki pengalaman untuk itu. "Sedangkan untuk industri pengolahan dan hidrometalurgi kita juga punya banyak pengalaman," ujar Winardi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement