Sabtu 25 Feb 2017 07:17 WIB

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Masih Sehat

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Petugas memantau pergerakan grafik surat utang negara di di Dealing Room Treasury.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas memantau pergerakan grafik surat utang negara di di Dealing Room Treasury.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menilai rasio Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia masih sehat. Jumlahnya sekitar 35 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kalau total utang pemerintah, ULN dan domestik sekitar 28 persen dari PDB dengan batas 60 persen," ujar Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara, di Jakarta, Jumat, (24/2). Ia menambahkan, untuk utang swasta justru turun pada beberapa bulan terakhir.

Menurutnya, ada kemungkinan penurunan itu dampak dari program tax amnesty. "Bisa saja, tadinya mereka kan utang ke orang Indonesia sebagai pemegang saham. Perusahaan Indonesia utang ke luar negeri dan dapat dapat jaminan pemegang saham, jadi utang anak usaha dan induk, dan pemiliknya ikut tax amnesty," jelas Mirza.

Ia menyatakan, kini BI tengah meneliti apakah ULN swasta pada 2016 memang turun karena faktor program tax amnesty. Per akhir Januari 2017, jumlah utang pemerintah tercatat mencapai lebih dari Rp 3.500 triliun. 

Mirza juga menyebutkan, berdasarkan survei BI inflasi minggu kedua sekitar 0,35 persen month to month (mtm). Sebelumnya pada Januari cukup tinggi yakni mencapai 0,97 persen mtm.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement