Sabtu 25 Feb 2017 07:17 WIB

Jelang Arus Mudik, Menhub Tinjau Kesiapan GT Cikarang Utama

Rep: Kabul Astuti/ Red: Ani Nursalikah
Gerbang Tol Cikarang Utama
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Gerbang Tol Cikarang Utama

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau persiapan Gerbang Tol Cikarang Utama di KM29 jelang arus mudik Lebaran 2017 pada Jumat (24/2) siang.

"Saya sengaja ke Gerbang Tol Cikarang Utama untuk mengidentifikasi apa yang sudah direncanakan oleh Jasa Marga berkaitan dengan persiapan lebaran," kata Budi Karya Sumadi, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/2) malam.

Menhub tiba di Gerbang Tol Cikarang Utama sekitar pukul 13.30 WIB disambut oleh Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, dilanjutkan dengan paparan kesiapan Jasa Marga menjelang arus mudik 2017.

Budi mengatakan, Gerbang Tol Cikarang Utama merupakan gerbang tol dengan arus kendaraan terpadat pada saat libur Lebaran atau liburan panjang. Karena itu, sejak jauh-jauh hari harus sudah direncanakan supaya masih ada waktu bila ada rekomendasi teknis yang harus dibangun.

Untuk mengantisipasi padatnya antrian di gerbang tol Cikarang Utama, Jasa Marga sudah mempersiapkan sejumlah rencana. Di antaranya, penambahan gerbang tol dari 13 gardu menjadi 20 gardu. Penambahan gardu tol ini diharapkan dapat menekan antrean kendaraan.

Budi memperkirakan bila satu gardu tol mampu melayani 300 kendaraan/jam, maka 20 gardu tol bisa melayani 6.000 kendaraan dalam satu jam. Selain itu, terdapat rencana lain yang disampaikan untuk mengantisipasi padatnya tempat istirahat (rest area). Jasa Marga akan membangun empat parking bay.

"Rekomendasi teknis lainnya, yaitu membuat tempat parkir atau parking bay sebanyak empat unit supaya orang kalau lelah bisa istirahat di sana. Parking bay itu tempat orang untuk ke mushala, toilet, istirahat, tapi tidak untuk tujuan yang besar (belanja, makan)," kata Budi.

Budi juga menyebutkan tiga langkah persiapan infrastruktur yang harus dilakukan menghadapi arus mudik Lebaran. Pertama, tidak memberikan ekspektasi yang berlebihan kepada masyarakat pada suatu fungsi jalan tertentu. Kedua, menyesuaikan lalu lintas dengan kapasitas, dan yang ketiga melakukan perbaikan-perbaikan pada sejumlah lintasan sebidang dan pasar tumpah.

Budi menyampaikan Kementerian Perhubungan akan membuat diskusi dengan tim yang lebih besar untuk membahas rekomendasi dan rencana jelang Lebaran 2017. Jasa Marga memperkirakan puncak arus mudik 2017 jatuh pada Jumat, 23 Juni 2017 dengan jumlah prediksi sekitar 120 ribu kendaraan.

"Mulai minggu depan akan kami bawa ke tim yang lebih besar dengan kepolisian, Pertamina dan sebagainya untuk membahas rekomendasi-rekomendasi atau rencana dengan melihat apa yang telah dilakukan oleh Jasa Marga, Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PUPR terhadap antisipasi kepadatan lalu lintas," kata Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement