Rabu 22 Feb 2017 07:53 WIB

Indonesia Bidik Perjanjian Bilateral Perdagangan dengan Australia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri)
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) T‎homas Lembang akan ikut serta rombongan Presiden dalam kunjungan kenegaraan ke Australia pada 25-26 Februari. Dalam pertemuan tersebut, Lembong akan membahas terkait kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA ).

‎Thomas menuturkan, ia dan Menteri Perdagangan melihat tidak ada hambatan untuk mengakselerasikan kerja sama tersebut. Harapannya perbicangan mengenai perdagangan dan investasi bisa diselesaikan sehingga kerja sama tersebut bisa rampung tahun ini.

"‎Kami tidak melihat kendala untuk perjanjian perdagangan itu (IA-CEPA). Mudah-mudahan bisa dituntaskan pada tahun ini," kata Lembong, Selasa (21/2).

Lembong menjelaskan, ‎perjanjian bilateral perdagangan akan menjadi yang pertama kali dalam 10 tahun terakhir. Kerja sama ini juga akan lebih ditekankan untuk sektor investasi.

Salah satu bentuk investasi yang telah berjalan adalah kerja sama perusahaan dari Australia dengan PT Antam, di mana perusahaan tersebut telah menanamkan modalnya mencapai 1 miliar dolar AS untuk mengeksplorasi emas selama lima tahun.

Kemudian, pemerintah juga tengah‎ menggarap sejumlah investasi lain yang lebih strategis seperti sektor pariwisata. Australia yang tengah mengalami kemajuan pariwisata sangat menjanjikan untuk dicontoh.

"Kita untuk pariwisata tidak terlalu banyak menginginkan investasi. Lebih pada desain dan manajemen mereka dalam membangun pariwisata," ujar Lembong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement