REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto akan menyiapkan pelatihan "vokasi" untuk membantu tenaga kerja di sektor industri agar bisa menjadi tenaga kerja yang handal.
"Tiga tahun kedepan kami perkirakan ada tambahan sekitar 400 ribu tenaga kerja dengan berbagai industri kawasan industri," katanya usai menghadiri HUT ke 44 Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Ahad (19/2).
Airlangga mengatakan, untuk itu diberbagai daerah akan dipersiapkan pelatihan "vokasi" yang akan diluncurkan Jawa Timur. "Nantinya akan ada 'link and match' sebanyak 50 industri dengan 250 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan diharapkan pertahun bisa mengeluarkan 50 ribu tenaga kerja yang handal," katanya.
Airlangga mengatakan, Kemenperin juga tengah memprioritaskan percepatan pembangunan industri petrokimia di dalam negeri pada tahun 2017.
"Sebab, sektor strategis ini berperan penting sebagai pemasok bahan baku bagi banyak manufaktur hilir seperti industri plastik, tekstil, cat, kosmetika hingga farmasi. Untuk itu, kami mendorong investasi industri petrokimia agar bisa terealisasi tahun ini," katanya.
Airlangga menyebutkan, sudah ada dua perusahaan petrokimia yang telah melaporkan kepada dirinya untuk segera menanamkan modalnya di Indonesia dalam upaya meningkatkan kapasitas dan membangun pabrik baru.
"Ekspansi ini bertujuan memenuhi kebutuhan bahan baku kimia berbasis nafta cracker di dalam negeri sehingga nanti tidak perlu lagi diimpor," katanya.
Wakil Gubernur Jawa Timur SaifuIlah Yusuf yang hadir dalam kegiatan ini mengatakan di Jawa Timur saat ini masih ditemukan sejumlah permasalahan tentang tenaga kerja. "Salah satunya adalah masih adanya pengangguran terbuka di Jawa Timur yang mencapai sekitar 800 ribu orang. Ini yang harus dicarikan solusi," katanya