Sabtu 18 Feb 2017 13:17 WIB

LPDB Optimistis Dana Bergulir Syariah Tembus Rp 600 M

Dana bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). (ilustrasi)
Foto: www.inilahjabar.com
Dana bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mencatat adanya peningkatan jumlah calon mitra yang mengajukan pembiayaan menggunakan pola syariah dari tahun ke tahun. Hal ini tidak terlepas dari respon positif KUKM terhadap pembiayaan pola syariah yang digulirkan LPDB-KUMKM.

"Pertumbuhan luar biasa, tinggi sekali, makanya kita dari 5, 10, dan sekarang hampir 20 persen lebih tumbuhnya. Tahun ini saya yakin tumbuh karena yang basis syariah ini sedikit lebih agresif," ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM, Kemas Danial di sela-sela acara Bimbingan Teknis Walk In Assessment LPDB-KUMKM di Tanjung Pinang, Kepri, Kamis (16/2) berdasarkan rilis yang diterima republika.co.id.

Kemas mengatakan pihaknya akan terus mendorong agar pola syariah berkembang pesat. Selain aman, KUKM berbasis syariah sangat berhati-hati dalam mengelola usahanya. Sifat usaha dari KUKM berbasis syariah, yakni pembagian keuntungan bersama, tidak menerapkan sistem bunga, serta melarang adanya praktek riba sesuai dengan syariat islam.

"Syariah itu berbasis muslim, jadi mereka benar-benar konsisten tidak mau riba, tidak mau mengambil keuntungan dari konvensional. Konvensional itu, bunga itu pemikiran mereka riba, jadi mereka gak mau," kata Kemas.

Untuk diketahui penyaluran dana bergulir dengan pola syariah hingga 31 Desember 2016 mencapai Rp 1,48 triliun atau 18,31 persen. Sedangkan tahun 2017 pinjaman syariah ditargetkan mencapi Rp 600 miliar dari total dana bergulir yang akan disalurkan sebesar Rp 1,5 triliun. Sisanya Rp 900 miliar untuk pinjaman konvensional.

Kemas membuka peluang untuk menambah alokasi pinjaman syariah melebihi Rp 600 miliar. Apabila pinjaman konvensional kurang terserap, sementara pembiayaan syariah banyak diminati, maka alokasi konvensional akan dialihkan ke syariah.

"Bukan berarti angka syariah itu harga mati, kalau syariah terserapkan, sisanya konvensional kalau tidak terserap kan kita bisa larikan ke syariah. Syariah lebih aman karena mereka itu kehati-hatiannya tinggi," tukas dia.

Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Warso Widanarto menambahkan pembiayaan pola syariah akan terus didorong seiring dengan banyak calon mitra dari KUKM berbasis syariah, Baitul Maal Watamwil (BMT), Bank Pembangunan Rakyat Syariah (BPRS) yang mengajukan pembiayaan.

"Ke depan skema syariah ini makin berkembang lagi, orang bank umum saja punya usaha otonom syariah kan. Bank Mandiri Syariah, Panin Syariah, BRI Syariah ada. Berarti skema syariah itu berkembang. Makanya kita dorong terus," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement