REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Bank Indonesia (BI) yang belum menaikkan BI 7 Day Reverse Repo rate dan masih percaya diri bahwa inflasi akan terkendali menjadi sentimen positif untuk pasar Surat Utang Negara (SUN).
Analis Riset Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menjelaskan, US Treasury yang sempat naik tajam saat ini mulai kembali turun bersamaan dengan dollar index yang anjlok pada perdagangan semalam.
"Dengan BI yang belum menaikkan BI 7 Day Reverse Repo rate dan masih percaya diri bahwa inflasi akan terkendali, sentimen positif akan kembali datang ke pasar SUN yang saat ini imbal hasilnya mulai tertahan untuk turun lebih dalam,"ujar Rangga, Jumat (17/2).
Akan tetapi, ia menilai ruang penurunan akan terbatasi potensi inflasi Februari 2017 yang mendekati 4 persen yoy. Di perdagangan Kamis, imbal hasil SUN tenor pendek naik tajam sementara tenor lainnya masih turun walaupun tipis. Proporsi asing di SUN juga belum naik dan bertahan di kisaran 37,4 persen.
Awal Maret 2017 hingga pertengahan, fokus pasar akan tertuju pada inflasi dan pertemuan beberapa bank sentral utama global seperti ECB dan the Fed.
Sebelumnya BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate di 4,75 persen. Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, ruang pelonggaran moneter tahun ini akan terbatas, meskipun indikator makro ekonomi membaik.
Sebagai salah satu pertimbangan, bank sentral akan fokus pada pengendalian inflasi yang diperkirakan akan naik dipicu oleh kenaikan komponen inflasi dari harga -harga yang diatur pemerintah (administered prices).