REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS berakhir lebih rendah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis (16/2) atau Jumat (17/2) pagi WIB, di tengah ketidakpastian atas waktu Bank Sentral Federal Reserve menaikkan suku bunga berikutnya.
Para investor telah menurunkan taruhan tentang kenaikan suku bunga secepatnya bulan depan karena Ketua Fed Janet Yellen tidak mengirim pesan yang jelas, apakah bank sentral akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Maret.
Namun, pada kesaksiannya di hadapan Kongres pada Rabu (15/2), Yellen mengisyaratkan lebih dari dua kali kenaikan suku bunga pada tahun ini, karena ekonomi terus membuat kemajuan ke arah target lapangan kerja maksimal dan stabilitas harga.
Menurut program FedWatch CME Group, investor melihat peluang 22 persen kenaikan suku bunga pada Maret di Kamis (16/2), turun dari 31 persen pada sesi sebelumnya.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,67 persen menjadi 100,500 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0669 dolar AS dari 1,0587 dolar AS di sesi sebelumnya, dan poundsterling naik menjadi 1,2490 dolar AS dari 1,2445 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar Australia jatuh menjadi 0,7695 dolar dari 0,7700 dolar. Dolar AS membeli 113,23 yen Jepang, lebih rendah dari 114,27 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9978 franc Swiss dari 1,0069 franc Swiss, dan turun tipis ke 1,3063 dolar Kanada dari 1,3092 dolar Kanada.