Jumat 10 Feb 2017 05:20 WIB

Cabai Impor Mulai Masuki Pasar Tradisional di Tulungagung

Seorang pedagang menata dagangan cabainya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang pedagang menata dagangan cabainya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Cabai impor mulai memasuki pasar tradisional di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, seiring melambungnya harga cabai lokal di kisaran Rp140 ribu per kilogram.

"Ya, cabai impor ini menjadi alternatif sementara harga cabai lokal sangat mahal," kata Bagio, salah satu pedagang besar cabai di Pasar Ngemplak, Tulungagung, Kamis.

Ia mengatakan, masyarakat cukup banyak mencari cabai impor. Meski tidak semuanya beralih, Bagio mengklaim penjualan cabai impor terus mengalami peningkatan beberapa pekan terakhir. "Harganya yang murah membuat cabai impor ini mulai diminati pembeli," ujarnya.

Sejumlah pedagang dan pembeli mengaku terpaksa membeli atau belanja cabai impor karena harganya yang hampir 50 persen lebih murah dibanding cabai lokal. Untuk jenis cabai impor dari Cina, misalnya, dipatok harga grosir Rp 54 ribu per kilogram sementara untuk jenis cabai impor dari India yang dikenal pedas dijual dengan harga Rp 65 ribu per kilogram.

"Bandingkan dengan cabai rawit lokal yang saat ini masih di kisaran Rp 120 ribu per kilogram, bahkan ada yang lebih," ucap Utami, pedagang pracangan yang saat itu sedang belanja aneka sembako di Pasar Ngemplak.

Namun tak semua pedagang menyediakan cabai impor. Beberapa hanya menyediakan stok cabai impor yang telah dibungkus dalam plastik ukuran 250 gram, 500 gram, hingga 1 kilogram.

"Pedagang biasanya tetap menyediakan cabai lokal karena biasanya pembeli tetap mencari. Hanya jika ada yang meminta (cabai impor) yang murah pedagang eceran ini melayani," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabag Humas Pemkab Tulungagung Sudarmaji mengakui adanya cabai impor yang masuk ke Tulungagung, namun hal itu tidaklah menjadi masalah.

Ia beralasan, saat ini kebutuhan masyarakat juga meningkat akan tetapi tidak diimbangi hasil panen cabai sebab hampir seluruh petani cabai mengalami gagal panen, yang membuat harga cabai dipasaran menjadi meningkat. "Informasi yang kami dapat memang benar jika ada cabai impor yang masuk ke Tulungagung. Masyarakat saat ini sangat membutuhkan adanya cabai tersebut," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement