REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur telah melistriki 125 rumah warga Desa Duakoran, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu yang merupakan perbatasan negara Republik Indonesa-Timor Leste. "Penyalaan listrik sudah diresmikan Rabu, (8/2) dan ditandai dengan memasukan token listrik perdana pada pelanggan Kapela Wahedan di Desa Duakoran," kata Richard Safkaur, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT di Kupang, Kamis (9/2).
Dia mengatakan pesiapan jaringan untuk memasok listrik di Desa Duakoran yang berlokasi sekitar 30 kilometer arah selatan Kota Atambua, ibu kota Kabupaten Belu itu dilakukan selama lima bulan. Untuk itu, PLN telah membangun jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kilovolt sepanjang 5,6 kilometer sirkuit (kms) dan jaringan tegangan rendah (JTR) 220 volt sepanjang 5,5 kms. "Semua pembangunan sudah dilakukan dan masyarakat setempat yang selama ini gelap sudah mulai menikmati listrik," katanya.
Richard mengatakan PLN terus melaksanakan tugas pemerintah dalam melayani kebutuhan listrik masyarakat di desa-desa perbatasan negera sebagai wilayah terdepan. Dia menyebutkan untuk Kabupaten Belu sendiri masih tersisa lima desa yang belum berlistrik yakni Dubesi, Lawalutolus, Faturika, Mandeu Raimanus dan Renrua.
PLN NTT, dia mengatakan, tetap bertekad melistriki semua desa di provinsi selaksa pulau itu yang hingga kini belum berlistrik berjumlah sebanyak 1.182 desa. Untuk itu, PLN membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakatnya agar mengizinkan lahan sebagai tempat mendirikan tiang listrik dan penebangan pohon untuk dilewati kabel listrik.
"Kita juga minta dukungan pemerintah daerah untuk memmbantu memperlancar urusan berkaitan dengan perizinan melewati kawasan kehutanan," katanya.
Wakil Bupati Belu JT Ose Luan dalam keterangan tertulis itu menilai upaya melistrik daerah setempat sudah menunjukkan komitmen Presiden Joko Widodo melalui PLN untuk terus membangun daerah terdepan. "Warga di sini sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang melalui PLN telah menyediakan listrik bagi warga di Duakoran di daerah perbatasan," katanya.
Dia meyakini kehadiran listrik tersebut akan meningkatkan banyak hal terutama berbagai usaha produktif masyarakat setempat sehingga bisa lebih cepat menggerakkan perekonomian. "Ibu-ibu bisa menenun di malam hari, dan anak-anak juga akan bisa belajar dengan tenang dan maksimal," kata JT Ose Luan.