REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Rabu (8/2), mengatakan negara-negara pengekspor minyak harus bertemu untuk mencapai kesepakatan tentang bagaimana melindungi harga minyak. Untuk itu, Maduro menyerukan pertemuan puncak para pemimpin dari negara-negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), serta bukan anggota OPEC.
"Saya terus mengusulkan, cukup jelas, bahwa kepala-kepala negara dan pemerintah dari semua negara OPEC dan non-OPEC harus berkumpul untuk merancang strategi guna menstabilkan pasar minyak dunia," kata Maduro dalam program radionya yang terjadwal secara reguler.
Para pengekspor minyak baru-baru ini menyetujui rencana untuk pengurangan produksi, yang membantu menaikkan harga, tetapi Maduro ingin pendekatan yang lebih jangka panjang. "Industri ini tidak dapat menahan lagi jatuhnya harga," kata Maduro sambil memperingatkan itu akan menyebabkan kebangkrutan perusahaan atau mendorong mereka ke jurang kebangkrutan.
Menteri Luar Negeri Delcy Rodriguez dan Menteri Minyak dan Pertambangan Nelson Martinez saat ini sedang melakukan tur ke negara-negara pengekspor minyak untuk mendorong pertemuan tingkat tinggi, mengunjungi Rusia, Iran dan Irak, dan mendarat di Kuwait pada Rabu (8/2).
Ekonomi Venezuela, yang sangat bergantung pada pendapatan ekspor minyak, hancur oleh penurunan drastis harga minyak mentah yang dimulai pada 2014.