Senin 06 Feb 2017 15:54 WIB

Pemerintah Terapkan Skema Bundling dalam Proyek Jalan Tol

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Jalan tol
Jalan tol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ‎(PUPR) mencoba inovasi baru dalam melakukan lelang pengerjaan jalan tol. Kemen PUPR akan menjalankan skema penggabungan atau bundling guna memperlancar pengerjaan proyek jalan tol.

Menteri PUPR Basuki‎ Hadimuljono mengatakan, melalui skema ini, kontraktor akan ditawarkan lebih dari satu pengerjaan proyek. Artinya kontraktor tidak boleh hanya memilih pengerjaan jalan tol yang memang telah banyak dilewati kendaraan.

"Ini bisa jadi inovasi dalam pembiayaan pembangunan jalan tol," kata Basuki ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/2).

Basuki menjelaskan, ‎saat ini terdapat sejumlah pembangunan jalan tol di pulau Jawa seperti Serang-Panimbang, Pemalang-Semarang maupun di Sumatra yakni Bakauheni-Terbanggi Besar. Namun, belum semua proyek tol ini menarik bagi kontraktor. Untuk itu, Kementerian PUPR melakukan skema bundling sehingga semua pengerjaan tol bisa dijalankan dalam waktu bersamaan.

Dia mencontohkan, pada saat melakukan penawaran untuk pembangunan tol, Kementerian PUPR akan menawarkan pembangunan antara tol yang memang memiliki potensi besar dengan tol yang belum banyak dilirik. Presentase luas ruas jalan tol yang akan dikerjakan ditentukan oleh Kementerian PUPR, agar pembangunan bisa lebih merata.

"Misalnya, kontraktor akan bangun 25 km di tol Semarang, terus nanti untuk ruang tol Serang-Panimbang 6 km. Jadi mereka mengerjakan 31 km," papar Basuki.

Menurutnya skema ini sudah mulai di jalankan untuk ruas jalan tol yang tengah digarap. Harapannya skema tersebut bisa dilakukan untuk proyek-proyek jalan tol lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement