Sabtu 04 Feb 2017 10:08 WIB

BI Apresiasi Penilaian IMF Terhadap Ekonomi Indonesia

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat memberikan keterangan pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (3/2).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat memberikan keterangan pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyambut baik hasil penilaian Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2016. IMF menilai bahwa Indonesia telah berhasil menjaga stabilitas makroekonomi dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal.

"Bank Indonesia menyambut baik hasil asesmen IMF yang menilai Indonesia telah berhasil menjaga stabilitas makro ekonomi dan menyesuaikan diri pada gejolak eksternal," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, di Jakarta, Sabtu (4/2).

Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi hasil asesmen IMF yang dimuat dalam Laporan Konsultasi Artikel IV untuk Indonesia 2016, atau Indonesia: 2016 Article IV Consultation, yang telah dibahas dalam pertemuan Dewan Direktur (Executive Board) IMF di Washington D.C. pada 25 Januari 2017.

Para Direktur Eksekutif IMF pada pertemuan tersebut menilai, meski menghadapi sejumlah risiko, outlook perekonomian Indonesia positif dan Indonesia sekarang ini dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dalam menghadapi lingkungan eksternal yang diliputi ketidakpastian.

Bauran kebijakan makroekonomi yang diiringi dengan reformasi struktural dinilai IMF telah membantu Indonesia dalam menghadapi beberapa tantangan, seperti siklus turunnya harga komoditas dunia, lambatnya pertumbuhan global, serta beberapa episode gejolak keuangan yang berpengaruh kepada negara berkembang.

Dengan outlook makroekonomi yang positif, para Direktur Eksekutif IMF mendorong otoritas untuk melanjutkan penguatan kerangka kebijakan jangka menengah melalui reformasi fiskal dan struktural, untuk mendorong pertumbuhan dan menjaga kestabilan makroekonomi.

Selanjutnya, Agus menyampaikan komitmen BI untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, dengan tetap mengoptimalkan pemulihan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

"Bank Indonesia juga mendukung program reformasi struktural yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan kapasitas perekonomian menuju pertumbuhan yang inklusif," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement