Rabu 01 Feb 2017 23:38 WIB

Penumpang Penyeberangan Bakauheni-Merak Melonjak

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Maman Sudiaman
Ilustrasi antrean kendaraan roda dua yang akan menyeberang ke Bakauheni, di Pelabuhan Merak, Banten. (Republika/Prayogi)
Ilustrasi antrean kendaraan roda dua yang akan menyeberang ke Bakauheni, di Pelabuhan Merak, Banten. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Jumlah penumpang dan kendaraan yang menggunakan jasa kapal fery (roll on roll off/roro) berangkat dari Pelabuhan Bakauheni (Lampung) menuju Pelabuhan Merak (Banten) meningkat signifikan pada Desember 2016.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Yeane Irmaningrum menyebutkan, jumlah penumpang kapal fery berangkat dari Bakauheni mencapai 123.595 orang pada Desember 2016. “Terjadi kenaikan sebesar 30,11 persen dari November sebanyak 94.996 orang,” katanya di Bandar Lampung, Rabu (1/2).

Menurut dia, selain angkutan penumpang pejalan kaki, jumlah angkutan kendaraan seperti motor, mobil, dan truk, juga terjadi kenaikan signifikan sebear 36,73 persen. Jumlah kendaraan yang berangkat sebanyak 176.051 unit pada Desember 2016, sedangkan bulan sebelumnya sebanyak 128.755 unit kendaraan.

Tingginya jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni menuju Merak, ia mengatakan karena faktor liburan sekolah dan akhir tahun. Namun, bila dibandingkan dengan Desember 2015, jumlah penumpang pejalan kaki terjadi penurunan dari sebanyak 155.793 orang. Sementara jumlah angkutan kendaraan terjadi kenaikan kecil sebesar 1,8 persen atau 172.942 unit.

Ia mengatakan jumlah barang yang dimuat melalui Pelabuhan Panjang pada Desember 2016 sebanyak 1.363.850 ton, naik sebesar 0.04 persen dibandingkan November 2016 yang mencapai 1.363.334 ton. Namun, bila dibandingkan dengan Desember 2015 mengalami penurunan sebesar 8,51 persen atau 1.490.648 ton.

BPS juga mencatat jumlah barang yang dibongkar di Pelabuhan Panjang mencapai 581.117 ton atau turun 3,38 persen pada Desember 2016. Sedangkan pada November 2016 mencapai 601.462 ton. Bila dibandingkan pada Desember 2015 mengalami penurunan sebesar 3,62 persen atau 602.921 ton.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement