Rabu 01 Feb 2017 19:24 WIB

Ketimpangan di Yogya Tertinggi se-Indonesia

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Satria K Yudha
Pekerja memasang pembatas duduk bangku taman di kawasan pedestrian Malioboro, DI Yogyakarta, Senin (31/1).
Foto: Antara
Pekerja memasang pembatas duduk bangku taman di kawasan pedestrian Malioboro, DI Yogyakarta, Senin (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nilai gini rasio atau tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia pada September 2016. Data teranyar yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat ketimpangan pengeluaran di Yogja sebesar 0,425. Angka ini berada di atas tingkat ketimpangan nasional yang sebesar 0,394. 

Yogja menjadi provinsi dengan tingkat pengeluaran yang paling tak merata di Indonesia, di atas Gorontalo, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Sementara provinsi dengan gini rasio terendah adalah Bangka Belitung (Babel) dengan nilai 0,288. Artinya, pemerataan pembangunan di Babel lebih baik dibandingkan daerah lain di Indonesia. 

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS M Sairi Hasbullah menjelaskan, Yogja menduduki peringkat pertama dengan ketimpangan tertinggi lantaran pengeluaran antara kelompok penduduk dengan ekonomi teratas dan terbawah yang cukup jauh.

Ia menyebutkan, total pengeluaran oleh 20 persen kelompok ekonomi terbawah Yogya hanya mencakup 5,66 persen dari keseluruhan pengeluaran penduduk. Angka ini bahkan tercatat sebagai yang terendah di Indonesia. 

Sairi melanjutkan, pola konsumsi penduduk kelompok ekonomi terbawah di Yogja masih tergolong minimal. Sebaliknya, penduduk kelompok ekonomi teratas di Yogja sudah mulai mengikuti pola konsumsi kota-kota besar di Indonesia.

"Jadi ada jarak yang cukup jauh antara mereka (ekonomi atas dan bawah)," ujar Sairi di Kantor Pusat BPS, Rabu (1/2). 

Kondisi di Yogya terbalik dengan yang terjadi di Babel. Di Babel, penduduk dengan kelompok ekonomi terbawah memiliki tingkat pengeluaran yang terbilang merata, dibanding dengan kelompok ekonomi teratas di Yogja. Hal ini yang membuat Babel menjadi daerah dengan tingkat ketimpangan terendah di Indonesia.  

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement