Sabtu 21 Jan 2017 16:48 WIB

PLN Kirim Pembangkit ke Kaltara Lewat Malaysia

Petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Jalan memutar sejauh lebih kurang 1.500 Km melewati perbatasan Malaysia harus ditempuh truk yang disewa PT PLN (Persero) untuk mengirim tiga mesin pembangkit listrik masing-masing berdaya 200 kilowatt ke Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Manajer PLN Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Area Berau Ari Prasetya Nugroho dihubungi di Balikpapan, Sabtu (21/1), mengatakan masin-mesin pembangkit berikut sejumlah trafo, kWh meter, dan kabel-kabel, sejak Rabu (18/1) dikirim melalui jalan darat hingga ke perbatasan Indonesia-Malaysia di Sei Menggaris atau Simenggaris dari Berau, Kalimantan Timur. Dari Pelabuhan Simenggaris lalu dikapalkan ke Nunukan, dan terus ke Tawau, Sabah, Malaysia.
 
"Selanjutnya dari Tawau kembali naik truk dan lewat perjalanan darat hingga sampai Krayan," katanya.
 
Kecamatan Krayan ada di bagian barat Provinsi Kalimantan Utara dan berbatasan langsung dengan negara bagian Sarawak, Malaysia. Jalan darat yang menghubungkan Krayan dengan kota-kota di sebelah timur masih jalan tanah bekas jalan perusahaan penebangan kayu dengan kondisi masih cukup ekstrem berupa tanjakan terjal dan turunan curam.
 
Dengan beban berat membawa pembangkit-pembangkit tersebut diperkirakan perlu waktu sekitar sepekan bagi truk-truk pengangkut untuk sampai ke Krayan. "Ya kami terpaksa ambil jalan memutar," kata Ari.
 
Ari juga menjelaskan pembangkit-pembangkit tersebut untuk menjadikan pasokan listrik di Krayan bisa beroperasi 24 jam penuh dari selama ini baru 12 jam. Apabila nanti sudah terpasang, PLN juga memiliki daya menambah pelanggan baru sebanyak 250 pelanggan. Bersamaan dengan pengiriman barang, PLN Area Berau yang menjadi pelaksana pekerjaan ini juga sudah menyelesaikan pembuatan pondasi untuk dudukan mesin generator, tangki BBM, dan jalur pipa BBM.
 
General Manager PLN Wilayah Kaltimra Tohari Hadiat mengatakan pengiriman mesin pembangkit ini merupakan upaya percepatan program listrik perbatasan untuk wilayah Kaltara. Sebelumnya, diungkapkan Tohari, penambahan jam operasi hingga 24 jam telah dilakukan di beberapa titik perbatasan Kaltim dan Kaltara dengan Sarawak.
 
Penambahan jam operasi itu antara lain di Long Bagun dan Ujoh Bilang di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, dan juga sudah dilakukan pada sistem kelistrikan Atap-Sebuku-Tulin Onsoi di Kalimantan Utara. "Sejalan dengan komitmen kami untuk melistriki sampai ke ujung nusantara, operasi listrik 24 jam akan kami tularkan pada lokasi-lokasi terpencil lainnya," tegas Tohari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement