Jumat 20 Jan 2017 04:21 WIB

Tahun Ini Swasta Masih Hati-Hati Tarik Utang Luar Negeri

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Budi Raharjo
Dolar AS
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memproyeksikan bahwa utang luar (ULN) negeri pihak swasta belum akan tumbuh pada 2017. ‎Perekomian dunia yang belum stabil membuat perekonomian perusahaan swasta di Indonesia juga masih terhambat.

"Ya, terutama swasta lebih lambat berutangnya sekarang, karena kursnya juga bergerak," kata Darmin ditemui di Istana Negara, Kamis (19/1).

Menurutnya, perusahaan swasta akan mempelajari semua kemungkinan dampak perekonomian dan politik bukan hanya di dalam tapi juga luar negeri. Sehingga, tidak akan mudah memutuskan mencari utang untuk modal karena ditakutkan sulit untuk mengembangkan modal tersebut.

"‎Mereka lagi mempelajari, jadi masih berhati-hati. Jangan risau, karena belum semuanya berada pada jalur aman," papar Darmin.

Pada bulan November 2016, Bank Indonesia mencatat terjadi penurunan ULN sebesar 7,2 miliar dolar AS menjadi 316 miliar dolar AS. Sementara posisi ULN pada Oktober tercatat sebesar 323,2 miliar dolar AS.

Penurunan utang ini didorong oleh perlambatan ULN di sektor publik dan swasta. Perlambatan pertumbuhan itu juga terjadi pada utang jangka panjang dan jangka pendek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement