Jumat 20 Jan 2017 00:19 WIB

Menhub Berikan Pendidikan Vokasi kepada Seribu Pemuda Maluku

Rep: Ali Mansyur/ Red: Budi Raharjo
Menhub Budi Karya Sumadi
Foto: Republika/ Maman Sudiaman
Menhub Budi Karya Sumadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menggelar rapat dengan Gubernur Maluku Said Assagaf dan juga Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di Kementerian Perhubungan.  Rapat untuk membahas program-program dan bantuan dari Kemenhub yang akan diterima oleh Provinsi Maluku.

Salah satu bantuan yang diberikan kepada Maluku yang akan menjadi ikon bagi provinsi Maluku, yaitu pendidikan vokasi (kejuruan). Kemudian bantuan ini juga yang paling penting karena menyangkut pembangunan sumber daya manusia.

"Ikonnya ya program vokasi ini. Pendidikannya tidak lama, dua minggu sampai satu bulan. Kita akan ajak Kadin juga, supaya Kadin punya tanggung jawab menampung mereka," kata Budi.

Pada kesempatan itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta 1.000 orang pemuda untuk dilatih dalam sekolah vokasi kelautan. Rencananya, sekolah vokasi ini akan dilakukan di atas kapal-kapal pelayaran milik PT Pelni. Kemenhub  bekerja sama dengan Universitas Pattimura Ambon untuk menyediakan 1.000 orang peserta pendidikan vokasi.

Menhub memaparkan rinciannya, sebanyak 500 orang nanti akan sekolah bersama dengan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar dan 500 orang dengan BP2IP Barombong. Kepala BP2IP Barombong dan Kepala PIP Makassar telah berkirim surat kepada Rektor Unpatti untuk mensukseskan sekolah vokasi ini. Pendidikan vokasi singkat ini nantinya juga akan didukung oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia agar dapat menampung para lulusan sekolah vokasi kelak.

Menhub juga meminta Gubernur Maluku segera mengumpulkan 1.000 peserta pendidikan vokasi jelang peringatan acara puncak HPN 2017 tanggal 9 Februari nanti karena nantinya akan ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo di acara puncak. Budi pun telah memerintahkan jajarannya untuk menjadi instruktur persiapan pendidikan vokasi di Ambon. Itu diperlukan agar peserta pendidikan vokasi telah dipersiapkan dengan baik sebelum ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement