Kamis 19 Jan 2017 13:02 WIB

KUR Produksi Didorong Capai 50 Persen

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Darmin Nasution
Foto: Antara/Andika Wahyu
Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah semakin fokus memperbaiki penyaluran kredit usaha (KUR) untuk sektor produksi baik dalam pertanian, perkebunan, atau perikanan. Sebab, selama ini dana KUR masih terlalu banyak diberikan untuk sektor perdagangan.

Menteri Koordinator ‎Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, KUR yang selama ini dijalankan sebenarnya sudah cukup baik karena mampu terserap oleh sektor perdagangan dan produksi. Walaupun, jumlahnya tidak terbagi secara merata.

"Ini sudah jalan, cuman ada beberapa hal yang akan kita minta untuk penyempurnaan," kata Darmin ditemui di Istana Negara, Kamis (19/1).

Meski akan ada penyempurnaan penyaluran dana KUR, kegiatan ini dipastikan tidak akan mengganggu permintaan, terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan produksi. Menurutnya, selama ini KUR untuk perdagangan bukan tidak produktif. Pemberian kemudahan modal ini sangat bermanfaat karena bisa meningkatkan sektor perdagangan ke arah yang lebih baik. Namun, Pemerintah meminta agar para penyalur KUR bisa membagi rata kepada kedua sektor ini, seperti sektor yang menghasilkan padi, ternak, atau nelayan.

‎Rencananya, Kemenko akan mengundang para penyalur dana KUR dalam rapat koordinasi, Jumat (20/1). Dalam pertemuan ini, Kemenko akan mendorong agar persentase antara sektor perdagangan dan produksi bisa lebih merata.

"‎Kita ingin mendorong produksinya, sekarang mungkin nggak sampai 20 persen, dan kita ingin bergerak ke 50 persen. Ya kira-kira begitu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement