Rabu 18 Jan 2017 03:19 WIB

Kemenkop UKM akan Revitalisasi Pasar di Perbatasan

Rep: melisa riska putri/ Red: Budi Raharjo
Pasar tradisional
Foto: Musiron
Pasar tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tetap bekomitmen melakukan pembangunan di daerah perbatasan. Meski alokasi anggaran tahun ini menurun dibanding 2016.

Sekretaris Kemenkop UKM Agus Muharram mengatakan, di bidang sarana dan prasarana fisik, pihaknya berupaya melakukan revitalisasi pasar dan pengadaan pasar rakyat di daerah perbatasan.

Di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan melalui kegiatan pelatihan teknis vokasional, manajerial, perkoperasian dan pelatihan kewirausahaan. Kemenkop UKM juga menyiapkan tenaga pendampingan kepada sentra-sentra Usaha Kecil Menengah (UKM) di daerah perbatasan agar para pelaku udaha koperasi, mikro dan kecil itu bisa lebih berkembang.   

"Kemenkop dan UKM tetap komit untuk terus mengupayakan alokasi anggaran di daerah perbatasan terutama untuk mrlakukan revitalisasi pasar rakyat sebagai sarana penting dalam mendorong perputaran ekonomi daerah," ujar dia usai rapat koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara di Hotel Borobudur, Selasa (17/1).

Sebanyak 51 pasar rakyat yang tersebar di 24 provinsi masuk dalam rencana tersebut. Untuk mencapai target itu pihaknya akan melakukan inovasi di antaranya melalui kerjasama dengan instansi lain sehingga tercipta sinergi dalam merevitalisasi pasar rakyat.  

Sebelumnya Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM, I Wayan Dipta merinci jumlah pasar rakyat yang akan direvitalisasi berada di 11 daerah tertinggal atau daerah perbatasan. Daerah perbatasan itu di antaranya Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Kalimantan. Sementara 40 lainnya berada di daerah reguler.

Biaya revitalisasi masing-masing pasar dianggarkan Rp 950 juta. "Kami menyiapkan dana hibah untuk nanti dikelola oleh pemda," lanjut Wayan.

Ia menambahkan program revitalisasi pasar rakyat berupa perbaikan pasar lama yang kondisi bangunannya sudah tidak bagus atau kumuh. Pihaknya kemudian merenovasi menjadi bangunan permanen dengan dilengkapi  fasilitas berupa WC, westafel, maupun tempat pembuangan sampah.

Menurutnya, revitalisasi pembangunan pasar rakyat merupakan agenda prioritas dalam Nawacita Presiden Joko Widodo. Pemerintah sejak 2015 hingga  2019 menargetkan merevitalisasi 5 ribu pasar rakyat di seluruh Indonesia.

Kemenkop dan UKM menargetkan berkontribusi sebanyak 1.075 pasar rakyat sampai 2019. Namun, pada 2015  baru berhasil merevitalisasi 64 pasar rakyat. "Sedangkan 2016 terealisasi 84 pasar rakyat dari target 85 pasar rakyar dengan anggaran yang terserap Rp 80,7 miliar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement