Selasa 17 Jan 2017 11:29 WIB

BTN Prioritaskan Transformasi Bisnis Berbasis Digital

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Teller Bank Tabungan Negara (BTN) menghitung uang rupiah di Banking Hall Bank BTN, Jakarta, Kamis (9/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Teller Bank Tabungan Negara (BTN) menghitung uang rupiah di Banking Hall Bank BTN, Jakarta, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk akan memprioritaskan trasformasi bisnis perseroan berbasis digital banking. Hal itu demi mendukung core business dalam mendorong pemenuhan program sejuta rumah.

Direktur Utama Bank BTN Maryono menyatakan, persaingan perbankan saat ini begitu hebat. "Kami harus dapat masuk dalam era persaingan itu dan BTN telah siap menyambut persaingan itu dengan bisnis perseroan yang sudah disiapkan berbasis digital banking," ujarnya melalui siaran pers, Selasa (17/1).

Maryono mengatakan hal itu, usai pembukaan Rapat Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Bank BTN 2017 yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (16/1). Raker BTN 2017 tersebut dihadiri pula oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno. Seluruh Komisaris dan Direksi Bank BTN, Kepala Cabang dan Kanwil serta Kepala Divisi juga turut menghadiri raker.

Maryono menjelaskan, dirinya bersama jajaran Direksi BTN lainnya sangat serius untuk mengajak seluruh jajaran Bank BTN siap dalam menyambut transformasi bisnis perseroan berbasis digital. Transformasi BTN berbasis digital menjadi prioritas BTN di tahun 2017 disebabkan semakin nyatanya dominasi dari kekuatan digital pada aspek bisnis di segala sektor dan lini masyarakat. Penduduk Indonesia saat ini rata-rata usianya berada di antara 20-30 tahun, serta dominasi generasi millenial menjadi pertimbangan BTN untuk menyelaraskan perkembangan arah bisnis ke arah pemakaian teknologi digital di 2017. 

BTN akan tetap fokus dalam bisnis pembiayaan perumahan. Oleh karena itu, BTN akan memperkuat bisnis mortgage dan konstruksi yang mendukungnya. BTN juga tetap akan meningkatkan low cost dan sustainable funding agar bisnis perseroan tetap didukung oleh ketersediaan dana berbiaya murah.

"Paling tidak kami optimis untuk pertumbuhan kredit 2017 masih di atas 20 persen dengan NPL di bawah tiga persen dan laba perseroan yang lebih baik dari perolehan tahun 2016," ujar Maryono.

Bank BTN mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN atas kinerja 2016 walaupun masih dalam proses audited.

Menteri BUMN menilai BTN telah mencetak kinerja 2016 lebih baik dibanding bank BUMN lainnya. "Kinerja BTN sangat bagus dan saya minta untuk dapat terus ditingkatkan. Rumah menjadi kebutuhan masyarakat dan pemerintah memberikan perhatian untuk itu. Pemerintah menaruh harapan yang sangat besar kepada BTN," ujar Rini.

Ia berharap, ini menjadi peluang bagi BTN dalam memberikan kebutuhan rumah di samping untuk masyarakat umum juga bagi pegawai di lingkungan BUMN yang belum memiliki rumah. BTN agar melakukan sinergi dengan BUMN lainnya dalam pemenuhan kebutuhan rumah bagi pegawai di lingkungan BUMN.

   

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement