REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik mencatat nilai tukar eceran rupiah Desember 2016 terapresiasi 0,74 persen terhadap dolar AS pada minggu kedua Desember 2016. Nilai tukar rupiah eceran mencapai Rp 13.286,42 per dolar AS.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan kondisi nilai tukar rupiah eceran mengalami kenaikan dengan beberapa mata uang negara lain. Tak hanya dolar Amerika. Rupiah juga terapresiasi sebesar 4,14 persen terhadap dolar Australia. Begitu juga dengan Yen, Rupiah terapresiasi Rp 113,95 per yen Jepang.
"Rupiah juga terapresiasi dengan Euro sebesar 2,38 persen. Pada minggu pertama Desember 2016, jika dibanding minggu terakhir November 2016 nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika secara rata rata nasional menguat 173,86 poin atau 1,29 persen," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Senin (16/1).
Ia juga menjelaskan, pada pekan terakhir Desember rata rata nasional tukar rupiah terhadap dolar menguat 99,63 poin atau 0,74 persen. Hal yang sama juga terjadi pada empat mata uang lainnya, terjadi peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnnya.
Untuk Dolar australia, kurs tengah rupiah terhadap dolar Australia terapresiasi 175,68 poin pada pekan pertama Desember atau menguat sekitar 1,74 persen. Pekan terakhir di Desember 2016 terapresiasi 416,89 poin atau 4,14 persen.
Untuk Yen Jepang, kurs tengah eceran rupiah terhadap Yen pada pekan pertama Desember rata rata nasional menguat 2,93 poin atau 2,43 persen dibandingkan pekan terakhir November 2016.
Untuk Euro, kurs tengah eceran rupiah terhadap Desember 2016 cenderung terapresiasi dibandingkan pekan terakhir November 2016. Secara rata rata nasional, rupiah terapresiasi sebesar 89,40 poin atau menguat sebesar 0,62 persen dan kembali terapresiasi sebesar 342,12 poin pada pekan terakhir Desember 2016 atau menguat sebesar 2,38 persen.