Jumat 13 Jan 2017 18:49 WIB

Harga Cabai Sudah Turun Tapi Masih Mahal

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Andi Nur Aminah
Pedagang menyortir cabai rawit
Foto: Republika/ Wihdan
Pedagang menyortir cabai rawit

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Harga cabai di Kota Denpasar, Bali masih tinggi, mencapai Rp 95 ribu per kilogram. Padahal Kabid Metrologi dan Tertib Niaga Disperindag Kota Denpasar, Jarot Agung Iswahyudi mengatakan harga cabai pada Kamis (12/1) sempat turun 2,5 persen. "Sudah turun Rp 2.500 sekilo. Belum signikan, tapi sudah ada tren menurun," kata Jarot di Denpasar.

Dari hasil survei di lapangan Jarot mengatakan harga cabai dari satu pasar dengan pasar yang lainnya berbeda-beda. Harga cabai terendah di Pasar Kreneng mencapai Rp 90 ribu. Sedangkan tertinggi di Pasar Badung mencapai Rp 95 ribu.

Menurut Jarot, pihaknya setiap hari memantau harga cabai di seluruh pasar, terutama sejak harga cabai mengalami lonjakan. Pemerintah Kota, dia mengatakan memberi perhatian atas kenaikan harga cabai itu dan berusaha ikut membantu mengatasinya.

"Tapi memang penurunan harga cabai sekarang ini masih belum berarti. Semoga cuaca membaik, sehingga produk cabai rawit bisa membaik," katanya.

Berbeda dengan cabai rawit, harga cabai merah besar di Denpasar Bali justru sangat murah, yakni hanya Rp 20 ribu sekilo. Dari pengakuan konsumen Jarot mengatakan cabai merah besar selain harganya murah, kualitasnya juga bagus. "Selain dari beberapa daerah di Bali, cabai merah besar yang ada di Denpasar Bali kebanyakan dari Pulau Jawa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement