Jumat 13 Jan 2017 01:27 WIB

Pendapatan PT KAI Daop 5 Selama Nataru Melonjak 20 Persen

Rep: eko widiyatno/ Red: Budi Raharjo
Kereta Api
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kereta Api

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pendapatan PT Kereta Api Indonesia Daop 5 Purwokerto selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (nataru) 2017, mengalami lonjakan siginifikan sekitar 20 persen. Ini dibanding pendapatan yang diraih pada tahun 2015.

"Pada tahun masa angkutan nataru tahun 2015, pendapatan PT KAI Daop 5 Purwokerto hanya sekitar Rp 23,5 miliar. Namun dalam masa angkutan nataru 2016 lalu, kita bisa memperoleh pendapatan meningkat sekitar 20 persen,'' jelas Vice President PT KAI Daop 5 Purwokerto, Dwi Erni Ratnawati, Kamis (12/1).

Menurutnya, peningkatan pendapatan yang cukup signifikan ini disebabkan berbagai faktor. Antara lain, karena keinginan masyarakat untuk menggunakan sarana transportasi yang aman, lancar dan bebas macet. "Namun yang paling utama, adalah karena pada masa angkutan nataru tahun 2016 ini, kita melakukan penambangan rangkaian KA," jelasnya.

Dia menyebutkan, selama masa angkutan nataru yang berlangsung sejak 23 Desembern 2016 hingga 8 Januari 2017, hampir seluruh rangkaian KA yang berangkat dari Purwokerto ke Jakarta, selalu dipenuhi penumpang. Demikian juga, KA yang memiliki rute dari Jakarta ke Purwokerto.

 

Dari data yang tercatat, Erni menyebutkan, jumlah penumpang yang naik dari stasiun-stasiun wilayah Daop 5 Purwokerto selama masa angkutan nataru 2016 mencapai 202.525 penumpang. Sedangkan pada masa angkutan nataru tercatat 190.256 penumpang.

Lebih dari itu, Erni mengaku bersyukur karena selama masa angkutan nataru 2016, tidak terjadi kendala atau persoalan yang berarti. "Alhamdulillah, proses pelaksanaan pelayanan angkutan Nataru 2016, secara keseluruhan berjalan dengan lancar, aman dan terkendali," katanya.

Bahkan dia menyebutkan, semua perjalanan KA relatif mengalami tidak ada mengalami keterlambatan luar biasa. "Kalau pun terjadi keterlambatan, masih dalam batas toleransi. Bahkan boleh dikatakan berjalan sesuai jadwal perjalanan," katanya.

Meski demikian, dia mengakui, dalam pantauan di stasiun-stasiun,  masih ada beberapa penumpang yang tertinggal KA karena terlambat tiba di stasiun. Selain itu, juga masih ada penumpang yang salah naik kereta. "Namun untuk untuk penumpang yang tidak mennggunakan tiket, kami sama sekali tidak menemukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement