REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan melelang lima seri obligasi negara atau Surat Utang Negara (SUN) pada 17 Januari 2017, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN.
Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, di Jakarta, Kamis (12/1), menyebutkan, jumlah indikatif SUN yang dilelang adalah Rp 15 triliun dengan target maksimal yang dimenangkan Rp 22,5 triliun. Kelima seri obligasi itu adalah seri SPN03170418 (penerbitan baru) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 18 April 2017 serta seri SPN12180104 (penerbitan kembali) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 4 Januari 2018.
Selain itu, seri FR0059 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 7,0 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2027, seri FR0074 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 7,5 persen dan jatuh tempo 15 Agustus 2032 dan seri FR0072 (penerbitan kembali) dengan tingkat bunga 8,25 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2036.
Penjualan SUN akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia dan bersifat terbuka, menggunakan metode harga beragam. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) membayar sesuai imbal hasil yang diajukan.
Sedangkan, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil rata-rata tertimbang dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Pemerintah memiliki hak untuk menjual kelima seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta.
Baca juga: Pasar Obligasi Jatuh Setelah Pidato Pertama Donald Trump